Suharso Monoarfa yang dipercaya menduduki jabatan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bapenas dalam Kabinet Indonesia Maju mengaku perhatian pada upaya pemindahan ibu kota.Harus cepat akhir 2023 atau 2024 sebagian fungsi pemerintahan bisa dipindahkan ke ibu kota baru
Suharso Monoarfa setelah rangkaian acara pelantikan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, mengatakan perlunya langkah yang cepat untuk segera memindahkan fungsi pemerintahan ke ibu kota baru.
“Harus cepat akhir 2023 atau 2024 sebagian fungsi pemerintahan bisa dipindahkan ke ibu kota baru, sekarang masih tahap memastikan titik core-nya 6000 hektare itu dimana,” kata kader PPP yang lahir di lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat, 31 Oktober 1954 itu.
Pria berdarah Gorontalo itu mengaku sudah mulai mengumpulkan pengetahuan dan kajian terkait pemindahan ibu kota.
“Saya sudah mencoba mengumpulkan pengetahuan saya mudah-mudahan dalam waktu dekat dibentuk badan otorita,” katanya.
Ia juga mengaku akan fokus pada target untuk dapat melepaskan diri dari jebakan Middle Income Trap.
Maka ia pun mencoba ke depan akan mengembangkan langkah-langkah untuk menaikkan kelas tingkat penghasilan penduduk di Tanah Air.
“Jadi bagaimana dalam waktu dekat ini kita bisa naik kelas dari tingkat penghasilan penduduk yang rata-rata di lower middle menjadi upper middle income. Sebenarnya tahun ini kita sudah naik kelas ke upper middle,” katanya.
Menurut dia, untuk menuju Indonesia 2024 ada rancang bangun yang perlu untuk disinergikan bersama.
Baca juga: Suharso Monoarfa, politikus Partai Ka'bah yang jabat Kepala Bappenas
Baca juga: Kementerian PPN/Bappenas gelar serah terima jabatan Menteri PPN
Baca juga: Bappenas minta saran Tokoh Dayak terkait pemindahan ibu kota
Baca juga: Kementerian PUPR ingin ibu kota baru jadi ibu kota ASEAN
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019