Saya sangat terbuka dengan masukan-masukan semua yang akan memberikan kebaikan
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Arifin Tasrif, yang ditunjuk menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan memfokuskan pada pembenahan defisit neraca perdagangan.
Arifin di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu, mengungkapkan salah satu tantangan utama ke depan adalah bagaimana menekan defisit neraca perdagangan.
"Kita saat ini mengalami current account deficit (CAD) perdagangan yang harus menjadi perhatian kita semua," ungkapnya.
Ia hari ini resmi mengemban amanah baru dari Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) periode 2019 - 2024. Arifin menyatakan siap menerima segala masukan konstruktif untuk menyelesaikan sejumlah tantangan di sektor ESDM yang akan menjadi tanggung jawabnya.
"Saya sangat terbuka dengan masukan-masukan semua yang akan memberikan kebaikan, kebaikan kepada Kementerian ini, kebaikan kepada sumber daya yang ada. Kebaikan kita semua," kata Arifin Tasrif pada acara Serah Terima Jabatan di Kementerian ESDM.
Baca juga: Menteri ESDM: Defisit transaksi berjalan menjadi perhatian ke depan
Di samping itu, sejumlah tugas besar telah menanti Arifin di Kementerian ESDM, antara lain melanjutkan program BBM Satu Harga menjadi 500 lokasi, peningkatan rasio elektrifikasi 100 persen hingga pencapaian bauran energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada 2025.
Seluruh pegawai Kementerian ESDM, harap Arifin, akan bekerja semaksimal mungkin untuk membangun sektor ESDM. "Kalau ada hal-hal yang bisa dibahas bersama, kita bisa lakukan. Kita perlu kerja sama dengan semaksimal mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan negara ini," kata Arifin.
Baca juga: Jonan berharap Menteri ESDM baru jaga kerja sama dengan Inpex
Arifin tak lupa menceritakan latar belakang penunjukannya oleh Presiden Joko Widodo menjadi orang nomor satu di Kementerian ESDM. "Saya menerima penunjukan (sebagai Menteri ESDM) ini sudah seminggu yang lalu, tapi hanya diberikan kabar disuruh ke Jakarta. Baru tadi malam ke istana. Lalu tadi pagi baru dikasih tahu kementerian yang ditugaskan," ungkapnya.
Secara latar belakang, Arifin tidak asing dengan sektor ESDM. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Pupuk Indonesia tahun 2010 - 2015. Arifin menyelesaikan pendidikan sarjana dari Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Kimia pada tahun 1972. Tahun 2011, ia pernah menerima Honorary Fellowship Award dari AFEO (ASEAN Federation of Engineering Organization), atas kontribusinya dalam dunia keprofesian sebagai insinyur di Indonesia dan regional ASEAN.
Baca juga: Arifin Tasrif, Menteri ESDM yang pernah bercita-cita jadi pilot
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019