Kendaraan crossover listrik tersebut menggunakan fitur teknologi mengemudi semi otonom generasi selanjutnya yang disebut "ProPILOT 2.0".
Dari segi dimensi, ukuran Ariya sama dengan Nissan X-Trail. Namun, kabin mobil itu lebih mirip seperti Murano dengan panjang 4.600 mm dan lebar 1.920 mm.
Model mobil konsep tersebut mengisyaratkan bahwa gaya yang tidak konvensional, elemen interior dan eksterior yang berani, nantinya akan diaplikasikan juga ke produksi mobil Nissan lain di masa depan.
Elemen futuristik pada EV termasuk desain V terlihat sama seperti pada mobil Nissan lainnya, tetapi dengan fasia depan tertutup dan lampu LED di dalamnya. Sementara bagian belakang didominasi oleh lampu ekor tunggal yang membentang melintasi bak truk.
Kabin Ariya EV didesain minimalis dengan sistem hiburan layar sentuh 12,3 inci. Mobil itu juga dilengkapi MID digital, yang bersama dengan sistem hiburan, ditempatkan seperti unit mengambang.
Dalam hal jantung pacu, Ariya dikemas dengan dua motor, satu di setiap poros yang mampu menempuh 0-100 km/jam dalam waktu kurang dari 5 detik. Tidak hanya itu, kapasitas baterai akan memberikan jangkauan sekitar 483 km atau 300 mil.
Teknologi yang ditawarkan mencakup opsi untuk memanaskan atau mendinginkan mobil sebelum perjalanan, Virtual Personal Assistant, fungsi obrolan video dan pembaruan OTA.
Mobil konsep Ariya EV kemungkinan debut di Amerika Serikat pada paruh kedua 2021, demikian dikutip dari situs berita otomotif dari India, GaadiWaadi.
Baca juga: Mazda memperkenalkan mobil listrik terbaru di Tokyo Motor Show 2019
Baca juga: Debut perdana di Tokyo Motor Show, Lexus hadirkan BEV Concept LF-30
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019