Namun, pebalap asal Britania itu harus bekerja ekstra untuk bisa mengunci gelar juara musim ini di saat rekan satu timnya di Mercedes, Valterri Bottas menjadi satu-satunya pebalap yang masih berpeluang meraih titel tahun ini.
Bottas tertinggal 64 poin dan Hamilton perlu mencetak lebih dari 14 poin dari apa yang dikemas sang pebalap Finlandia akhir pekan nanti agar tak terkejar lagi perolehan poinnya dengan empat balapan tersisa.
Baca juga: Perebutan gelar masih terbuka, Bottas tak akan menyerah
Hamilton belum pernah menang lagi di Autodromo Hermanos Rodriguez, salah satu sirkuit tertinggi (2.285mdpl) di kalender F1, sejak 2016.
"Aku rasa Meksiko secara umum adalah balapan terburuk dalam kalender karena cara mobil dipersiapkan dan akan menjadi balapan yang sulit bagi kami," kata Hamilton setelah GP Jepang seperti dikutip Reuters.
Bos tim Mercedes Toto Wolff mengamini pernyataan Hamilton.
"Empat balapan terakhir tidak akan mudah dan kami lihat Meksiko akan menjadi yang tersulit bagi kami," kata Wolff.
Selanjutnya peluang Ferrari dan Red Bull
Baca juga: Balapan di ketinggian, GP Meksiko tawarkan tantangan tersendiri
Jika tim juara konstruktor itu kewalahan di udara tipis Mexico City, seperti yang mereka alami dua tahun belakangan, maka Ferrari dan Red Bull bisa mencium peluang di sana.
Pebalap Red Bull Max Verstappen akan mengincar hattrick GP Meksiko setelah juara di sana pada 2017 dan 2018 sedangkan duo Ferrari Sebastian Vettel dan Charles Leclerc telah membawa SF90 start terdepan di lima balapan terakhir di antaranya.
Sejak kembali digelar pada 2015, GP Meksiko selalu dimenangi oleh pebalap yang start dari baris terdepan.
Podium balapan tahun lalu tak menyaksikan satu pebalap Mercedes di atas podium, sedangkan Hamilton finis P9 pada 2017.
Baca juga: Peran budaya kerja di balik kejayaan Mercedes
Verstappen, juara dua kali musim ini bersama tim yang ditenagai mesin Honda, tak ingin sesumbar dan tak terlalu yakin dia bisa mengulangi performanya tahun lalu.
"Aku rasa tak ada satu trek pun yang tersisa di musim ini di mana kami bisa tampil bagus," kata pebalap muda asal Belanda itu kepada motorsport.com.
"Jika kami bisa finis dekat podium atau di podium setiap akhir pekan, maka aku kira itu adalah yang maksimal bagi kami saat ini."
Sementara itu Ferrari terakhir kali juara di Meksiko pada 1990 lewat Alain Prost, dua musim sebelum GP Meksiko vakum selama 23 tahun.
Hamilton dan Bottas, juara GP Jepang, bisa membalap dengan mengesampingkan rival-rival mereka setelah Mercedes mengunci gelar konstruktor kali keenam secara beruntun dan dipastikan mengawinkan gelar juara pebalap sekaligus musim ini.
Baca juga: Williams turunkan Latifi di tiga sesi latihan bebas
Baca juga: Meksiko tetap di kalender F1 hingga 2022
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019