Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana, mengatakan saat ini daerah Kepri sedang memasuki musim hujan. "Cuaca ekstrem mudah berubah, dari panas menyengat hingga hujan lebat," ujar Tjetjep, Kamis.
Dengan kondisi cuaca tersebut, kata dia, dikhawatirkan masyarakat rentan terserang penyakit seperti flu. Akibat perkembangan udara yang kotor, virus serta bakteri mudah terbawa oleh angin dan hujan.
"Masyarakat harus mengonsumsi makan-makanan bergizi seperti sayur, buah dan makanan berserat tinggi agar dapat meningkatkan daya tahan tubuh," ujarnya.
Baca juga: Hoaks, gelombang panas ekstrem landa Indonesia hingga tiga hari ke depan
Baca juga: Panas ekstrem? Lakukan hal ini agar tetap bugar
Selain itu, Tjetjep turut meminta warga waspada penyakit demam berdarah dengue (DBD) saat musim hujan tiba.
Pada musim hujan biasanya warga lupa membersihkan tempat penampungan yang menjadi sumber genangan air di sekeliling rumah seperti kaleng bekas, botol, dan tempurung.
"Seminggu saja tak dibersihkan, dalam satu wadah bisa menampung ratusan hingga ribuan jentik nyamuk," tuturnya.
Dampaknya warga akan rawan terkena penyakit DBD. Maka itu, pihaknya mengingatkan masyarakat senantiasa menjaga kebersihan di lingkungan tempat tinggal masing-masing.*
Baca juga: BMKG keluarkan peringatan dini cuaca ekstrem kabut asap di Sampit
Baca juga: Varietas padi unggul tahan cuaca ekstrem akan dikembangkan Batan
Pewarta: Ogen
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019