Kedutaan Indonesia di Roma menggelar Gastro-diplomacy dan Kuliner Indonesia dalam acara "Kampung Jajan Campania" diawali dengan demonstrasi memasak dan menyajikan tumpeng oleh juru masak Rahmadi Subagyo dan Suliyah dari Wisma Duta Besar yang berlangsung di pelataran KBRI Roma, pada Rabu (23/10) waktu setempat.
Wakil Kepala Perwakilan KBRI Roma, J.S. George Lantu mengatakan makanan adalah instrumen yang efektif untuk membangun persahabatan dan saling pengertian. "Melalui demo tumpeng ini, Anda bukan hanya menikmati cita rasa khas Indonesia, tetapi juga mengenal warisan budaya yang melambangkan kehidupan manusia Indonesia dengan sesamanya dan dengan Tuhan", ujarnya.
Acara demo masak tersebut dilanjutkan oleh juru masak Italia, Chef Antonio Ziantoni dari komunitas Ambasciatori del Gusto (duta cita rasa), demikian Sekretaris Pertama Pensosbud KBRI Roma, Veronika Vonny Handayani kepada Antara London, Kamis.
Kegiatan gastro diplomasi dan festival kuliner Indonesia ini mengawali rangkaian kegiatan Pekan Indonesia di Italia, yang diadakan hingga tanggal 31 Oktober mendatang di berbagai tempat di kota Roma, Grosseto dan Naples
Dikatakan demo masak diadakan KBRI Roma bekerja sama dengan asosiasi Festival della Diplomazia (Festival Diplomasi) dipimpin Giorgio Bartolomucci selaku Sekjen asosiasi Festival della Diplomazia.
Baca juga: 30 ikon kuliner jadi bahan diplomasi Indonesia
Sebagian undangan demo masak adalah siswa sekolah perhotelan Amerigo Vespucci di Roma yang terlihat antusias mengikuti tahap demi tahap pembuatan tumpeng maupun penjelasan filosofisnya. Mereka juga terpersona saat tumpeng yang utuh dengan beragam jenis lauk disajikan dengan cara dikeruk sedikit demi sedikit.
Demikian pula, koki Antonio Ziantoni meracik secara khusus ikan morone dengan menggunakan material bumbu yang eksotis seperti pada bumbu tumpeng, sehingga memberikan inspirasi bagi para pengunjung.
Baca juga: Nasi tumpeng, ikon kuliner tradisional indonesia
Giorgio Bartolomucci menyebutkan bumbu yang sama bisa menghasilkan cita rasa yang berbeda. Acara ini merupakan bentuk dialog antar-budaya sebagai salah satu elemen soft power dalam diplomasi, ujarnya.
Festival della Diplomazia adalah program khusus yang dilaksanakan di berbagai tempat di kota Roma untuk memperkenalkan diplomasi kepada khalayak ramai.
Setelah demo masak usai, pengunjung diajak menikmati pesona cita rasa Indonesia melalui bazaar kuliner yang diselenggarakan oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Roma dipimpin Ny. Lona Hutapea.
Baca juga: Menlu ingin membumikan ilmu diplomasi melalui "Diplomacy Festival"Sekitar 400 pengunjung datang silih berganti untuk menikmati makan siang dengan aneka olahan yaitu nasi uduk, mi goreng, bubur candil, bakso, tempe hingga pempek, selain beragam kue seperti bolu kukus, lumpia dan pastel dalam suasana siang hari yang cerah.
Salah seorang pengunjung, Marcella menyatakan ia sangat menyukai makanan Indonesia yang kaya cita rasa dan eksotis.
Grup seni Artina dari Jakarta menghibur dengan menampilkan tarian Lenggang Kipas dari Betawi dan musik Sasando dari NTT. Suasana pun semakin meriah saat penari menyatu dengan pengunjung menari Sajojo dan Gemu Famire.
Baca juga: Pemerintah terus perkenalkan kuliner Indonesia ke dunia
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019