Mentan baru diharapkan tidak impor beras

24 Oktober 2019 15:52 WIB
Mentan baru diharapkan tidak impor beras
Menteri Pertanian Syarul Yasin Limpo (empat dari kanan) saat beramah tamah dengan pejabat eselon I lingkungan Kementerian Pertanian di Jakarta, Rabu (23/10/2019) (ANTARA/Subagyo)
Ketua Bidang Perdagangan Kadin Provinsi Sulawesi Tengah  Achrul Udaya  berharap Menteri Pertanian (mentan) yang baru di era Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin Syahrul Yasin Limpo mampu membawa Indonesia pada swasembada pangan, khususnya beras sehingga tidak ada lagi impor beras dari luar.

"Saya optimistis dengan segudang pengalamannya beliau (Syahrul Yasin Limpo) lima tahun ke depan bisa mewujudkan kedaulatan pangan di Tanah Air," katanya di Palu, Kamis menanggapi kabinet Indonesia Maju yang diisi sejumlah muka baru, termasuk mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu.

Achrul Udaya yang juga mantan Kepala Cabang PT Sucofindo Palu tersebut mengatakan Mentan Syahrul punya karier dari bawah pernah menjadi lurah, camat,Bupati Gowa dan akhirnya menjadi Gubernur Sulsel selama dua priode, yang  mampu membawa provinsi tersebut sebagai lumbung beras nasional.

"kita tahu bersama bahwa Sulsel telah menjadi daerah swasembada beras dan hingga kini telah banyak memberikan kontribusi besar terhadap ketersediaan stok beras nasional," katanya.

Baca juga: Kabinet baru, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo
Baca juga: Gubernur Sulsel: SYL sosok tepat jadi Menteri Pertanian

Karena itu, tambahnya,  tidak diragukan lagi kemampuannya, setelah kini dipercayakan oleh Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin sebagai Mentan untuk meningkatkan produksi pangan dan kesejahteraan petani.

Selain itu Yasin Limpo dinilai sangat perhatian dengan rakyat kecil, termasuk para petani di Sulsel. Apalagi petani yang bergerak dalam sektor pertanian dan sub sektor perkebunan.

Hal itu  terbukti, sektor pertanian dan sub sektor perkebunan di Provinsi Sulsel hingga kini terus menunjukkan perkembangan dan peningkatan cukup bagus sehingga menjadikan provinsi tetangga Sulteng itu menjadi daerah penghasil beras terbesar di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

"Insyah Allah, dia bisa membawa perubahan yang signifikan dalam sektor pertanian dan perkebunan ke depan," ujarnya.

Baca juga: Syahrul Yasin Limpo diharapkan bisa tingkatkan kesejahteraan petani

Menurut Achrul, Indonesia selama ini masih mengimpor beras dari luar, oleh karena itu di bawah Mentan Yasin Limpo diharapkan  tidak lagi melakukan impor tetapi justru mengekspor  ke negara-negara lain.

Indonesia merupakan negara agraris, tetapi belum mampu mewujudkan swasembada beras, lanjutnya, untuk memenuhi konsumsi masyarakat  sampai sekarang ini masih dicukupi dengan produksi petani di negara-negara tetangga.

Padahal potensi areal pertanian di Tanah Air terbilang cukup besar dan luas, namun belum dikelola secara maksimal. Salah satu tantangan ke depan yakni beralihfungsinya lahan pertanian menjadi permukiman sehingga perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah pusat hingga daerah.

Jika kita mau swasembada beras, maka alihfungsi lahan pertanian harus dihentikan dan pemerintah harus mendorong kembali para petani untuk meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas pangan, termasuk jagung dan kedelai.

Menurut dia, jika alifungsi lahan mampu ditekan dan petani bergairah menanam padi, jagung dan kedelai,niscaya Indonesia ke depan bisa swasembada pangan. Oleh karena itu, rakyat  berharap Mentan Syahrul bisa meningkatkan sektor pertanian dan sub sektor perkebunan lebih bagus.

"Bukan berarti Mentan yang sebelumnya kurang berhasil.Cukup berhasil, tetapi diharapkan di bawah Mentan yang baru di kabinet Indonesia Maju akan lebih bagus lagi," ujar Achrul Udaya.

Baca juga: Target 100 hari pertama Syahrul Yasin Limpo sebagai Mentan
Baca juga: Jadi Mentan, Syahrul Limpo janji seragamkan data pangan





 

Pewarta: Anas Masa
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019