Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan kuota pengangkatan aparatur sipil negara (ASN) dari guru honorer hingga saat ini belum terpenuhi.sebenarnya sudah ada kuota 156 ribu untuk tahun 2019 ini
"Kita sebenarnya sudah ada kuota 156 ribu untuk tahun 2019 ini," kata Muhadjir di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.
Mendikbud era Kabinet Kerja itu menjelaskan sudah ada seleksi penyaringan guru honorer itu menjadi ASN dan sudah ditetapkan yang memenuhi syarat.
Baca juga: Muhadjir serahkan keputusan soal kebijakan pendidikan pada Nadiem
"Cuma memang kuota yang kita usulkan ke Kemenpan-RB tidak bisa dipenuhi oleh guru honorer," katanya.
Ia menyebutkan alasan belum tercapainya kuota itu antara lain beberapa daerah memang tidak mau mengusulkan.
"Selain itu ada dari mereka yang ikut tes tidak semuanya lulus, karena memang semuanya harus ikut tes," kata Muhadjir tanpa menyebutkan berapa yang sudah lolos dan berapa kekurangannya dari kuota yang ditetapkan.
Muhadjir menyebutkan pemerintah tetap mengupayakan adanya pengangkatan guru honorer menjadi ASN setiap tahunnya.
"Kita usahakan tiap tahun, nanti akan ada jatah untuk tes masuk baik melalui jalur CPNS maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Jadi ASN dua jalur itu kita usahakan terus," katanya.
Mengenai kuota tahun 2020, Menko PMK mengatakan hal itu tergantung pembicaraan antara Kemendikbud, Kemenpan-RB, Kemendagri dan Kemenkeu.
"Jadi empat pihak itu terutama yang harus duduk bersama ke depan, saya berharap menteri baru akan melanjutkan itu karena sudah merupakan semacam program jangka panjang dari Kemendikbud sampai 2024, kecuali nanti ada solusi lain atau terobosan terobosan baru," katanya.
Baca juga: Akademisi nyatakan perlu ada reformasi birokrasi bidang pendidikan
Pewarta: Agus Salim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019