• Beranda
  • Berita
  • Kampung untuk penyintas gempa di Sigi dibangun BPKH-Rumah Zakat

Kampung untuk penyintas gempa di Sigi dibangun BPKH-Rumah Zakat

24 Oktober 2019 18:47 WIB
Kampung untuk penyintas gempa di Sigi dibangun BPKH-Rumah Zakat
Peletakan batu pertama pembangunan Kampung Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) di Desa Sibalaya Utara, Kecamatan Tanambulawa, Sulawesi Tengah, Kamis (24/10/2019). (FOTO ANTARA/HO-Rumah Zakat)

Dengan pembangunan infrastruktur ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan para penyintas yang kehilangan tempat tinggal dan tempat ibadah

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menggandeng Rumah Zakat untuk melakukan pemulihan bagi masyarakat penyintas gempa Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah melalui pembangunan "Kampung BPKH" di Desa Sibalaya Utara.

Peletakan batu pertama pembangunan "Kampung BPKH" ini dilaksanakan di daerah itu, Kamis.

Pada acara ini hadir jajaran pimpinan BPKH Rahmat Hidayat, Hamid Paddu, Beny Witjaksono, Ajar S Broto, Huriyah El Islamy, CEO Rumah Zakat Nur Efendi, Bupati Sigi Muhamad Irwan Lapata, dan tokoh masyarakat Habib Muhammad Sholeh Al Idrus, dan  warga calon penghuni "Kampung BPKH".

Anggota Badan Pelaksana BPKH Bidang Investasi, Beny Witjaksono menyampaikan kehadiran BPKH dalam membantu proses pemulihan dan rehabilitasi Palu, Sigi dan Donggala merupakan bagian dari amanat Undang-Undang nomor 34 tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji berkewajiban memberikan kemaslahatan dan meningkatkan kesejahteraan umat.

Ia menjelaskan "Kampung BPKH" merupakan program bantuan terintegrasi dalam cakupan wilayah yang terdampak bencana gempa, tsunami dan likuefaksi berupa pembangunan Rumah Sehat Ramah Gempa, masjid, klinik, sarana air bersih dan pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat penyintas bencana di Sigi.

"Dengan pembangunan infrastruktur ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan para penyintas yang kehilangan tempat tinggal dan tempat ibadah," katanya.

Selain itu,kata dia, layanan kesehatan bagi warga juga menjadi hal utama, melalui pembangunan klinik, penyediaan air bersih dan toilet untuk mewujudkan warga sehat, tahan terhadap penyakit.

Hal itu, katanya, bukan hanya memenuhi kebutuhan tempat tinggal agar masyarakat bisa membangun kembali hidupnya, namun pelatihan kewirausahaan pun diterapkan.

Program pelatihan ini diberikan kepada para penyintas bencana Palu yang tinggal di "Kampung BPKH" dengan tujuan untuk memotivasi para peserta untuk bisa mandiri kembali dalam menjalankan usaha.

“Insya Allah 100 kepala keluarga akan tinggal di kampung ini. Mereka berasal dari rekomendasi pemerintah setempat yang merupakan warga terdampak bencana dan belum memiliki tempat tinggal tetap. Semoga kolaborasi ini juga bisa mempercepat bangkitnya Sigi,” tambah CEO Rumah Zakat, Nur Efendi.

Program Kampung BPKH ini disambut baik oleh Bupati Kabupaten Sigi Muhamad Irwan Lapata.

Menurutnya program kampung BPKH ini adalah program pertama di Sigi yang membangun 1satu komplek perumahan lengkap dengan masjid klinik dan fasilitas air.

“Kami atas nama masyarakat Desa Sibalaya Utara, Kecamatan Tanambulawa, Kabupaten Sigi mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada BPKH dan Rumah Zakat atas pembangunan kampung BPKH ini,” katanya.


Baca juga: BPKH targetkan pengelolaan dana haji hingga Rp121 triliun pada 2019

Baca juga: Rumah Zakat kirim bantuan untuk korban banjir Konawe Utara

Baca juga: BPKH akan investasi langsung sektor penerbangan dan katering haji


Baca juga: Rumah Zakat-MTT Foundation sunat gratis 150 anak pulau

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019