Surabaya (ANTARA News) - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menargetkan pengelolaan dana haji bakal meningkat Rp11 triliun menjadi Rp121 triliun pada 2019.Tahun depan kami kurangi porsi ke sukuk jadi hanya 30 persen saja
"Tahun ini kami kelola Rp110 triliun, tahun depan naik Rp11 triliun sekitar Rp 121 triliun, karena kemampuan umat Islam di Indonesia secrara finansial yang mampu pergi haji ini kan terus meningkat," ujar Kepala BPKH Anggito Abimanyu saat gelaran Festival Ekonomi Syariah Indonesia (ISEF) 2018 yang diselenggarakan Bank Indonesia di Surabaya, Jumat.
Hingga Desember 2018, dana haji yang dikelola BPKH mencapai Rp110 triliun.
Anggito menyebutkan dana tersebut disimpan sebanyak 50 persen di bank penerima setoran biaya penyelenggaran ibadah haji (BPS-BPIH) dan sisanya di surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara dan korporasi.
Namun, untuk tahun depan, porsi investasi diperkirakan akan berubah.
BPKH menargetkan dana haji yang dialokasikan di surat berharga akan berkurang menjadi 30 persen.
Sedangkan 20 persen sisanya akan diinvestasikan secara langsung untuk kepentingan haji, baik di domestik maupun luar negeri. Sementara 50 persennya tetap di BPS-BPIH.
"Tahun depan kami kurangi porsi ke sukuk jadi hanya 30 persen saja," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Badan Pelaksana BPKH Iskandar Zulkarnain menambahkan pengurangan porsi ke sukuk ini untuk mengatur likuiditas perbankan.
"Kalau waktu kami butuh untuk penarikan dana, itu jumlahnya besar sekali yang berkurang," kata dia.
Untuk investasi langsung di dalam negeri, BPKH akan menggandeng BUMN seperti PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan PT Pertamina (Persero) untuk investasi di sektor penerbangan dan energi.
Sementara investasi langsung di luar negeri, BPKH akan berinvestasi untuk pembangunan hotel dan katering di Arab Saudi.
"Kalau di domestik, kami gandeng dua BUMN, Garuda dan Pertamina. Kalau untuk di Arab, negosiasi dilakukan, offering sudah ada, seberapa besar hasil dicapai, kami belum tahu," kata dia.
Baca juga: BPKH katakan tidak ada dana haji diinvestasikan langsung ke infrastruktur
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018