Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengajak kaum santri di daerah berjuluk "Serambi Mekkah" itu mengawal pelaksanaan syariat Islam dan perdamaian di provinsi itu.Kami mengandalkan santri mengawal syariat Islam dan perdamaian Aceh. Pelaksanaan syariat Islam dan perdamaian merupakan anugerah terbesar bagi masyarakat Aceh
"Kami mengandalkan santri mengawal syariat Islam dan perdamaian Aceh. Pelaksanaan syariat Islam dan perdamaian merupakan anugerah terbesar bagi masyarakat Aceh," katanya di Banda Aceh, Kamis.
Pernyataan tersebut disampaikan Plt Gubernur Aceh pada upacara Hari Santri ke-5 2019 tingkat Provinsi Aceh. Upacara dipusatkan di Lapangan Blangpadang, Banda Aceh.
Upacara dengan inspektur Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah. Semua peserta upacara, termasuk Plt Gubernur Aceh dan para undangan mengenakan sarung dan baju muslim.
Gubernur mengatakan, dayah atau pesantren merupakan tempat santri bernaung dan belajar ilmu agama.
"Sejatinya, dayah (pesantren) harus dijadikan sebagai lembaga pendidikan Islam yang 'rahmatan lil alamin', Islam yang toleran dengan setiap perbedaan," katanya.
Pola dialogis, tidak anarkis dan antikekerasan, kata dia, menjadi sikap yang bijak dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi, terutama antarumat Islam di Aceh.
Diakui atau tidak, kata dia, pola kekerasan dan cara-cara anarkis akan dapat mencederai pelaksanaan syariat Islam dan mengganggu perdamaian.
"Sikap bijaksana menjadi kunci penting merawat perdamaian dan mewujudkan keadilan di Aceh. Semangat ajaran ini pula yang memungkinkan santri berkontribusi dalam mengawal dan memperkuat pelaksanaan syariat Islam di Aceh," demikian Nova Iriansyah.
Baca juga: Hari Santri di Aceh diawali dari titik nol Indonesia
Baca juga: Pemkab Aceh Barat hadiahkan Rp1 juta tiap santri
Baca juga: Santri Gelar Zikir di Kuburan Massal Tsunami
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019