Mantan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menitipkan empat komoditas strategis untuk dilanjutkan produktivitasnya kepada Menteri Pertanian yang baru, Syahrul Yasin Limpo usai pelaksanaan serah terima jabatan (sertijab).Ke depan, kami sudah diskusi dengan Menteri Pertanian Pak Syahrul. Kami yakin bisa diselesaikan. Satu adalah gula, kedelai, ketiga bawang putih, dan keempat populasi sapi.
"Ke depan, kami sudah diskusi dengan Menteri Pertanian Pak Syahrul. Kami yakin bisa diselesaikan. Satu adalah gula, kedelai, ketiga bawang putih, dan keempat populasi sapi," kata Amran Sulaiman di Kantor Pusat Kementerian Pertanian Jakarta, Jumat.
Sertijab Menteri Pertanian dilakukan di Auditorium F Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta, Jumat. Sertijab ini menandakan resminya Syahrul Yasin Limpo sebagai Menteri Pertanian di bawah Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Baca juga: Mentan baru diharapkan tidak impor beras
Sementara itu, Amran Sulaiman menceritakan pengalamannya selama lima tahun sebagai Menteri Pertanian 2014-2019. Ia pun tidak lupa mengenalkan "pil sabar" kepada Syahrul.
"Kak Syahrul, kita harus minum pil di sini, namanya pil sabar. Harga naik dimarahi oleh konsumen, harga turun dimarahi oleh petani," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Syahrul Yasin Limpo yang juga mantan Gubernur Sulawesi Selatan tersebut menjabarkan program 100 hari yang ingin dicapai Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinannya.
"100 hari ini masalah data harus selesai. Pak Sekjen, panggil dirjen-dirjennya. Pak Amran, FAO, semua bantu saya. Masalah data ini tidak boleh lama-lama," kata Syahrul.
Baca juga: Target 100 hari pertama Syahrul Yasin Limpo sebagai Mentan
Selain masalah data pangan yang harus seragam, Politisi Partai Nasdem tersebut juga mengantisipasi produksi padi saat kemarau, serta musim panen pada Januari nanti. Saat ini, stok beras yang tersebar di Gudang Bulog mencapai 2,3 juta ton.
Bulog pun telah menyewa enam gudang di enam provinsi untuk menyimpan stok tersebut, dan mengantisipasi panen padi pada Januari-Maret mendatang.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019