Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai fenomena suhu panas hingga sepekan ke depan.Potensi suhu panas ini masih meliputi wilayah-wilayah di Selatan ekuator,
"Kondisi (suhu) saat ini memang masih kisaran 39 hingga 39,6 derajat Celsius," kata Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin dalam temu media di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta, Jumat.
Suhu panas hingga 39,6 derajat Celsius pada 24 Oktober terjadi di daerah Ciputat, Jakarta Selatan.
Baca juga: Cuaca DKI Jakarta diprediksi cerah berawan, Jumat pagi
Sementara itu, suhu panas 38 derajat Celsius terjadi di daerah Jatiwangi, Jawa Barat, Syamsudin Nur, Banjarmasin, daerah Pantura, Semarang hingga Surabaya.
"Potensi suhu panas ini masih meliputi wilayah-wilayah di Selatan ekuator," ungkapnya.
Ia menyebutkan Wilayah Sumatera dan Jawa secara keseluruhan masih pada kondisi cerah, yang mengindikasikan potensi cuaca terik di siang hari.
Kulminasi suhu panas tersebut terjadi karena beberapa faktor, antara lain karena titik kulminasi matahari yang masih berada di wilayah Jawa ke daerah Selatan dan kondisi cuaca cerah di wilayah Indonesia yang saat ini masih mendominasi.
Baca juga: Kurir sepeda kebanjiran order, meski cuaca panas landa Jakarta
Cuaca cerah tersebut terjadi karena karena ada fenomena anomali suhu dingin di wilayah perairan Indonesia yang menyebabkan pertumbuhan awan hujan sangat sulit terbentuk di Wilayah Sumatera, Jawa dan sekitarnya.
Demikian juga fenomena-fenomena anomali yang tidak cukup signifikan. Antara 25 hingga 30 Oktober 2019, wilayah yang perlu diwaspadai karena suhu maksimum yang cukup tinggi adalah Sumatera Selatan, Jawa secara keseluruhan, terutama di bagian Utara.
"Pada 25 dan 26 juga masih konsisten di situ wilayahnya," ujarnya.
Kemudian pada 27, 28 hingga 30 Oktober 2019, kondisi cuaca panas terik di siang hari masih perlu diwaspadai meski titik kulminasi di wilayah Jawa sudah mulai berkurang.
Baca juga: Capai 38 derajat Celcius, suhu di Pomalaa-Sultra ekstrem
Pewarta: Katriana
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019