"Kalau yang relevan akan kita arahkan minimal untuk jadi paten sederhana. Sudah pernah ada yang begitu dan itu tidak semua, tapi kalau yang bisa akan kita arahkan seperti itu," ujar Kepala LIPI Laksana Tri Handoko ketika ditemui dalam malam penganugerahan IEYI 2019 di Tangerang Selatan, Banten, pada Jumat malam.
IEYI adalah kompetisi ilmiah remaja internasional untuk mendorong inovasi dan penemuan yang diadakan setiap tahun dalam 15 tahun terakhir.
Indonesia menjadi tuan rumah untuk 2019 dalam acara yang mengambil tema Youth for Better Future dengan harapan inovasi-inovasi yang ditampilkan di IEYI diharapkan dapat mengubah kualitas kehidupan menjadi lebih baik.
Untuk IEYI 2019, terdapat 150 proyek penelitian dari 11 negara peserta yaitu Indonesia, Jepang, Macau, Malaysia, Philipina, Rusia, Singapura Taiwan, Thailand, Tiongkok, dan Vietnam.
Ketua LIPI sendiri mengharapkan acara ini dapat melahirkan inovator-inovator muda, terutama Indonesia, dan memberi motivasi kepada anak-anak Indonesia.
"Selain untuk memberikan motivasi kepada mereka juga bisa memberikan inspirasi kepada anak-anak muda yang lain," ujar Handoko.
Untuk mencapai hal tersebut, ujar dia, membutuhkan dukungan dari lingkup terdekat kalangan muda seperri guru, orang tua, dan lingkungan sosial untuk terus memupuk kreativitas dan menumbuhkan imajinasi.
Baca juga: Indonesia tuan rumah International Exhibition for Young Inventors 2019
Baca juga: Penemu muda Indonesia raih dua emas IEYI 2014
Baca juga: Ilmuawan Indonesia raih tiga emas di Malaysia
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019