• Beranda
  • Berita
  • PLN NTT tambah kapasitas pembangkit sebesar 44 MW

PLN NTT tambah kapasitas pembangkit sebesar 44 MW

26 Oktober 2019 12:08 WIB
PLN NTT tambah kapasitas pembangkit sebesar 44 MW
Salah satu pembangkit listrik sumber energi baru terbarukan (EBT) memanfaatkan tenaga surya atau PLTS yang dibangun PT PLN (Persero) di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur. (Foto/Dok. Humas PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTT)

Prinsipnya kami terus berupaya melistriki seluruh pelosok negeri termasuk ke berbagai daerah terpencil di NTT ini

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur, Igantius Rendroyoko, mengemukakan pihaknya sudah menambah kapasitas pembangkit listrik sebesar 44 mega watt (MW) selama Januari-Juni 2019.

“Pada semester pertama 2019 kami berhasil menambah kapasitas pembangkit sebesar 44 MW untuk memperkuat persediaan daya untuk melistriki hingga daerah-daerah pelosok di NTT,” katanya di Kupang, Sabtu.

Dia menjelaskan, kapasitas pembangkit yang ditambahkan ini di antaranya juga dengan memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) mencapai sebesar 6,92 persen.

Dengan demikian, lanjutnya, maka total kapasitas pembangkit yang bersumber dari EBT yang dikelola PLN di daerah setempat hingga kini mencapai 22,72 MW.

Igantius mengatakan, selain penambahan pembangkit, pihaknya jug menambah jaringan transmisi 0 kilometer sirkuit (kms) menjadi 376 kms.

Selain itu, menambah Gardu Induk sebesar 0 MVA menjadi 235 MVA yang dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan penjualan listrik PLN kepada masyarakat di provinsi berbasiskan kepulauan itu.

Dia berharap, ke depan kinerja pelayanan kelistrikan di NTT semakin baik dengan terselesaikannya proyek pembangkit, jaringan transmisi dan distribusi sehingga jangkauan layanan listrik semakin luas.

“Prinsipnya kami terus berupaya melistriki seluruh pelosok negeri termasuk ke berbagai daerah terpencil di NTT ini,” katanya.

Ignatius menambahkan, kondisi rasio elektrifikasi di NTT saat ini sudah mencapai 74,4 persen atau naik dari sebelumnya sebesar 62 persen.

Lompatan rasio ini, lanjutnya, terlaksana karena dukungan sumber EBT yang melimpah di NTT terutama berupa sinar matahari yang dikonversi menjadi energi lewat Pembangkit Listrik Tenaga Surya.

“Selain itu juga sinergi berbagai stakeholder untuk penyambungan listrik ke rumah-rumah warga juga memberikan andil besar untuk peningkatan rasio elektrifikasi ini,” katanya.

Baca juga: PLN sediakan SPLU dukung kehadiran mobil listrik di NTT

Baca juga: PLN NTT miliki cadangan daya listrik mencapai 77,4 MW

Baca juga: PLN: Jaringan listrik delapan desa di Amfoang siap dioperasikan

 

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019