Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan terdapat ribuan kelompok rentan, yaitu lanjut usia, ibu hamil, dan balita, yang terdampak gempa Maluku pada Kamis (26/9).Terdapat 1.466 lanjut usia di Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, dan Kabupaten Seram Bagian Barat yang terdampak gempa Maluku
"Terdapat 1.466 lanjut usia di Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, dan Kabupaten Seram Bagian Barat yang terdampak gempa Maluku," katanya melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu
Ia mengatakan di Kota Ambon terdapat 166 lanjut usia, 854 lanjut usia di Kabupaten Maluku Tengah, dan 446 lanjut usia di Kabupaten Seram bagian Barat yang terdampak gempa.
Sementara itu, ibu hamil di tiga wilayah tersebut yang terdampak gempa Maluku sebanyak 1.288 orang, dengan rincian delapan orang dari Kota Ambon, 1.079 orang dari Kabupaten Maluku Tengah, dan 201 orang dari Kabupaten Seram Bagian Barat.
"Sedangkan balita yang terdampak sebanyak 9.882 anak, dengan perincian 187 anak di Kota Ambon, 7.030 anak di Kabupaten Maluku Tengah, dan 2.665 anak di Kabupaten Seram Bagian Barat," katanya.
Ia mengatakan gempa dengan magnitudo 6,5 yang disusul dengan ratusan gempa susulan lainnya tersebut telah menyebabkan 251.910 warga terdampak, sebanyak 41 orang di antaranya meninggal dunia.
Selain menyebabkan korban jiwa, dampak gempa tersebut juga menyebabkan 119 orang luka berat, 4.552 orang luka ringan, dan 247.239 orang mengungsi.
Kementerian Kesehatan telah membangun 49 pos kesehatan, dengan perincian 23 unit di Kota Ambon, 11 unit di Kabupaten Maluku Tengah, dan 15 unit di Kabupaten Seram Bagian Barat. (TZ.D018)
Baca juga: BNPB - BMKG pasang empat sensor pendeteksi gempa di SBB
Baca juga: Pemulihan pascagempa di Maluku paling lambat direalisasikan November
Baca juga: BNPB: 11 seismograf akan dipasang setelah gempa Maluku
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019