Penghargaan tersebut diserahkan oleh pihak KJRI dengan menggelar Malam Penyerahan Primaduta Award pada Jumat (25/10) di Balai Nusantara Wisma Konsul Jenderal RI di Jeddah, menurut keterangan tertulis dari KJRI Jeddah yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Indonesia akan selenggarakan Festival Film ASEAN di Arab Saudi
Acara tersebut dihadiri ratusan tamu undangan, termasuk para perwakilan dari empat perusahaan penerima penghargaan.
Penghargaan Primaduta diberikan pemerintah Indonesia kepada para importir untuk mendorong masuknya produk Indonesia ke pasar Arab Saudi.
Penghargaan tersebut sebelumnya diserahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 16 Oktober 2019 melalui Konsul Jenderal RI Jeddah, M Hery Saripudin, saat pembukaan Trade Expo Indonesia ke-34 yang berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Tangerang Banten.
Konjen Hery Saripudin dalam sambutannya menyampaikan bahwa Tim Ekonomi-Perdagangan KJRI Jeddah selama tiga tahun terakhir gencar mendatangi perusahaan-perusahaan Saudi untuk mendorong masuknya berbagai produk Indonesia ke pasar Arab Saudi.
Baca juga: Kemenpar-KJRI-KBRI promosikan Wonderful Indonesia di Saudi
"Pemerintah bukan hanya mengakui kehadiran Anda, tapi juga mengapresiasi komitmen Anda yang kuat untuk mempertahankan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Arab Saudi," ucap Konjen Hery kepada para perwakilan perusahaan Saudi penerima Primaduta Award.
Empat perusahaan Arab Saudi yang mendapat anugerah tersebut adalah Abdullatief Jamil, dan Mawla Dawilah pada segmen pasar potensial manufaktur, Muhammad Bawazier Trade (MBT) dan Said Bawazier Trade Corps (SBTC) pada segmen pasar produk UMKM. Keempat perusahaan tersebut bergerak di bidang otomotif, makanan olahan, dan bumbu makanan.
Konjen Hery menyebutkan bahwa para penerima penghargaan dari Arab Saudi semuanya berbasis di Jeddah dan merupakan yang terbanyak dari sisi jumlah penghargaan yang diterima dari sekian perwakilan dari seluruh dunia.
Baca juga: Resmi dibuka, Indonesia Expo di Jeddah ramai pengunjung
"Dua tahun sebelumnya, penerima Primaduta ada dua perusahaan. Tahun lalu bertambah menjadi tiga. Tahun ini bertambah lagi menjadi empat," ujar dia.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi telah menyatakan bahwa diplomasi ekonomi untuk masa lima tahun ke depan akan semakin diperkuat. Diplomasi ke depan tidak saja berfokus pada isu perlindungan, namun juga semakin memperkuat hubungan ekonomi Indonesia dengan negara-negara lain.
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019