Untuk itu, Pelaksana Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya (Pensosbud) KJRI Jeddah, Agus Muktamar, beserta staf KJRI berkunjung ke kantor Badan Perfilman Indonesia (BPI) di Gedung Film Pesona Indonesia di Jakarta pada Senin (14/10).
Festival Film ASEAN itu akan menghadirkan berbagai film unggulan dari beberapa negara Asia Tenggara yang memiliki perwakilan di wilayah barat Arab Saudi, di antaranya Indonesia, Brunei Darussalam, Filipina, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Masing-masing negara sudah mulai melakukan kurasi film yang nantinya akan ditayangkan di Jeddah.
"Film menjadi jendela dalam memandang budaya dan tradisi masyarakat Indonesia secara lebih santai namun kontemplatif. Melalui film, masyarakat Arab Saudi, komunitas diplomat, dan ekspatriat berkesempatan untuk melihat Indonesia bukan hanya dari sisi artistik-sinematografis, namun juga membantu mereka untuk mengenal dan memahami Indonesia lebih mendalam," ujar Agus.
Dengan memanfaatkan semangat Kerajaan Arab Saudi yang tengah melakukan transformasi ekonomi dan pembangunan sosial, KJRI Jeddah juga mengharapkan agar film dari Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara lainnya bisa mengisi ceruk yang mulai diramaikan oleh film-film Hollywood dan Bollywood.
Baca juga: Arab Saudi sediakan visa turis secara daring bagi warga AS, Uni Eropa
Baca juga: Saudi adakan turnamen tenis internasional pertamanya
Baca juga: Arab Saudi tanggalkan aturan pembatasan wanita pergi ke luar negeri
Dengan ASEAN Film Festival, warga Saudi diharapkan memperoleh tayangan yang berbeda dari genre film yang telah ada.
Melalui film, menurut Agus, para penonton juga bisa melihat sisi spesifik Indonesia. Secara khusus, film Indonesia yang akan diangkat menjadi tema dalam Festival Film ASEAN akan membawa pesan-pesan tentang kuliner nusantara. Dua film yang mengangkat aspek masakan nusantara, yaitu "Aruna dan Lidahnya" serta "Tabula Rasa", akan menjadi film pembuka pada festival tersebut.
Ketua Bidang Festival Internasional dan Hubungan Luar Negeri BPI, Dimas Jayasrana, yang menerima kedatangan wakil KJRI Jeddah, menghargai inisiatif KJRI Jeddah untuk memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Saudi melalui film.
"Film menjadi salah satu media strategis dalam diplomasi budaya Indonesia di luar negeri," kata Dimas.
Peran film akan melengkapi berbagai tugas diplomasi yang dijalankan oleh perwakilan Indonesia di luar negeri.
Sebagai lembaga yang dibentuk atas mandat Undang-Undang No.33 Tahun 2009 tentang Perfilman, BPI diharapkan mampu menghadirkan film yang memberi pernyataan serta pengalaman estetik, dan memiliki fungsi pendidikan, hiburan, dan/atau sosial budaya.
Sumber: KJRI Jeddah
Baca juga: Jaring wisatawan Arab Saudi, Indonesia gelar "Influencer Gathering" di Jeddah
Baca juga: Pemerintah promosi wisata ke tiga kota Arab Saudi
Baca juga: Garuda Indonesia bidik wisatawan Arab Saudi
Mengunjungi Kota Tua Jeddah yang romantis
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019