Kepala Cabang ACT Jatim Wahyu Sulistianto Putro di Sidoarjo, Sabtu mengatakan program Berisi merupakan hasil insiasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk memenuhi kebutuhan pangan santri.
"Program ini diluncurkan oleh Aksi Cepat Tanggap saat peringatan Hari Santri Nasional," katanya.
Ia menjelaskan, untuk kali ini disalurkan satu ton beras untuk Pondok Pesantren Al-Hamdaniyah.
"Sebagaimana diketahui pondok ini berjasa mencetak ulama-ulama besar, seperti KH. Hasyim Asyari pendiri Nahdlatul Ulama" ujarnya.
Wahyu menambahkan, beras yang disumbangkan ini juga beras terbaik yang berasal dari petani lokal, sebagai upaya ACT untuk memberdayakan petani.
"Program Berisi rencananya juga akan kami salurkan ke beberapa pesantren di Jawa Timur," katanya.
Pengasuh Ponpes Al-Hamdaniyah M Hasyim Fahrurozi mengatakan Pondok Pesantren Al-Hamdaniyah yang didirikan pada tahun 1787 M merupakan pondok pesantren yang menjadi saksi sejarah perjuangan merebut kemerdekaan Republik Indonesia.
"Pondok Pesantren Al-Hamdaniyah yang didirikan sejak abad ke-18 di Sidoarjo ini telah banyak melahirkan ulama-ulama besar Indonesia," katanya.
Ia menjelaskan, pesantren yang didirikan oleh KH Hamdani itu sampai sekarang masih menjadi catatan sejarah bagi bangsa ini.
"Salah satu ulama besar yang pernah menuntut ilmu agama atau menjadi santri di pesantren ini yakni KH Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama. KH Hasyim Asy'ari menjadi santri di Pesantren Al-Hamdaniyah ini sekitar lima tahun lamanya," katanya.
Baca juga: ACT gulirkan program beras untuk santri
Baca juga: ACT akan distribusikan 100 ton beras untuk 100 pesantren
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019