"Kali ini khusus di show kolaborasi dengan Wardah aku meluncurkan mantel teknologi termal konduktor dengan infrared graphene memberikan hawa panas yang disesuaikan dengan tubuh kita," ujar Restu dalam temu media sebelum peragaan busana JFW 2020, di Jakarta, Sabtu.
Pakaian tersebut terinspirasi dari kebutuhan Restu sendiri yang sering berpergian keluar negeri. Pemilik merek fesyen ETU itu mengaku tidak begitu suka dingin, namun malas mengenakan pakaian berlapis.
"Kadang jaket kalau kita keluar negeri musim hujan atau winter kita harus pakai baju yang berlapis-lapis. Pakai apa ya yang benar-benar menghantarkan panas ke tubuh, akhirnya aku bikin benar-benar mantel yang ada thermal conductor-nya," kata Restu.
"Dan, itu ada tombol on off-nya, jadi kalau misalnya sudah ada dalam ruangan ya itu dimatikan, jadi enggak panas," lanjut dia.
Restu mengatakan mantel tersebut cocok dikenakan saat musim semi dan hujan, karena akan menghantarkan hawa hangat yang berasal dari bank daya (powerbank) sehingga aman saat dikenakan.
Restu mengatakan telah mengembangkan jaket berteknologi tersebut selama satu tahun belakangan. Hadir dengan warna hitam, Restu memastikan bahwa jaket tersebut telah didesain agar aman untuk dicuci.
Tidak hanya itu, teknologi yang dapat dikenakan itu disebut dapat mengurangi kelelahan dengan meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh.
"Alatnya itu di punggung, karena daerah punggung itu daerah yang menghantarkan panas. Sinyal panas dari si mantel akan ke-respons di tubuh belakang yang akan menghasilkan panas ke seluruh tubuh," ujar Restu.
Baca juga: Wardah gandeng empat desainer untuk Jakarta Fashion Week 2020
Baca juga: Bella Shofie unjuk kemampuan di JFW lewat warna-warni awan
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019