• Beranda
  • Berita
  • Lebih baik mana, isotonik atau air putih biasa saat cuaca panas?

Lebih baik mana, isotonik atau air putih biasa saat cuaca panas?

27 Oktober 2019 10:26 WIB
Lebih baik mana, isotonik atau air putih biasa saat cuaca panas?
Ilustrasi (Shutterstock)

Kalau kadar gulanya terlalu banyak enggak baik,

Pakar kesehatan mengingatkan agar kebutuhan air tubuh dipenuhi demi mencegah masalah semisal dehidrasi saat menghadapi suhu udara yang belakangan ini terasa sangat panas.

Baca juga: Merasa cuaca sangat panas akhir-akhir ini? Hati-hati "heat stroke"

Namun, perlukah sampai meminum cairan isotonik untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang teruatama saat beraktivitas di luar ruangan?

"Isotonik boleh tetapi tetap harus air putih yang utama. Di saat-saat tertentu misalnya habis liputan ke luar ruangan ingin minum minuman isotonik boleh," ujar dr Alni Magdalena dari Alodokter kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu (26/10).

Baca juga: Minum air es saat cuaca panas bahaya?

Menurut dia, cairan isotonik terasa lebih menyegarkan dan cepat terasa efeknya untuk tubuh sehingga menjadi pilihan sebagian orang. Tetapi dia mengingkatkan Anda untuk memperhatikan kadar gula dalam minuman itu.

"Isotonik enaknya dia lebih segar dan cepat terasa. Tetapi perlu perhatikan kadar gulanya. Kalau kadar gulanya terlalu banyak enggak baik," kata dia.

Sebaiknya pilih minuman yang kadar gulanya tidak berlebihan karena bisa berdampak buruk bagi tubuh, antara lain memicu munculnya timbunan lemak pada lingkar pinggang dan perut, karies gigi dan kerusakan hati.

Baca juga: Ingin dingin, Qatar pasang AC luar ruangan sampai cat aspal jadi biru

Sebenarnya, tidak ada batasan maksimal cairan isotonik yang disarankan pada orang sehat, karena saat berlebihan cairan akan dikeluarkan melalui urin.

Namun pada mereka yang mengalami gangguan ginjal sebaiknya konsultasilah dulu dengan dokter sebelum memutuskan meminum cairan isotonik.

"Sama seperti vitamin C, kalau berlebihan warna urin akan menjadi kuning. Sama juga dengan isotonik hanya kita enggak merasa karena tidak berwarna. Kalau punya gangguan ginjal jangan sembarangan, harus konsultasi dengan dokter," saran Alni.


Baca juga: Cuaca panas masih berpotensi terjadi sepekan ke depan

Baca juga: Gerak semu matahari pemicu suhu panas


Baca juga: Hujan belum turun, Dinkes DKI beberkan cara atasi "Heat Stroke"

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019