Pemimpin IS jadi sasaran pasukan AS

27 Oktober 2019 13:17 WIB
Pemimpin IS jadi sasaran pasukan AS
Arsip foto: Didampingi oleh Menteri Pertahanan Mark Esper (kiri) dan Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley (kanan), Presiden AS Donald Trump melakukan pertemuan dengan para pejabat tinggi militer di Gedung Putih di Washington, AS, 7/10/2019. ANTARA/REUTERS/Kevin Lamarque/File Photo/tm
Militer Amerika Serikat, Sabtu (26/10), melakukan operasi serangan terhadap pemimpin IS yang sukar dipahami, Abu Bakr Al-Baghdadi, kata seorang pejabat AS, saat Presiden AS Donald Trump bersiap mengeluarkan "pernyataan besar" di Gedung Putih, Minggu.

Pejabat tersebut, yang berbicara tanpa mau disebutkan jati dirinya, tak bisa mengatakan apakah operasi terhadap Al-Baghdadi itu berhasil.

Newsweek melaporkan operasi tersebut berlangsung di Provinsi Idlib, bagian barat-laut Suriah, dan dilancarkan oleh pasukan operasi khusus setelah menerima keterangan intelijen yang bisa ditindaklanjuti.

Pejabat tersebut tidak mengungkapkan perincian operasi itu dan para pejabat lain AS yang dihubungi oleh Reuters tak bersedia memberi komentar. Pentagon belum menanggapi permintaan komentar.

Baca juga: Militer Rusia konfirmasi tewaskan pemimpin ISIS Al-Baghdadi

Baca juga: Pejabat Irak nyatakan pemimpin ISIS masih hidup di Suriah


Juru Bicara Gedung Putih Hogan Gidley pada Sabtu malam (26/10) mengatakan Trump berencana mengeluarkan "pernyataan besar" di Gedung Putih pada pukul 09.00 waktu setempat (20.00 WIB) pada  Minggu.

GIdley tidak memberi perincian lebih lanjut.

Presiden tersebut memberi petunjuk bahwa sesuatu terjadi pada Sabtu malam, ketika ia mencuit tanpa penjelasan, "Sesuatu yang sangat besar baru saja terjadi."

Trump kecewa terhadap media berita AS, yang sangat memusatkan perhatian, pada pemeriksaan pemakzulan --yang ia sebut gerakan  tidak sah untuk memojokkanya. 

Baca juga: Sidang pemakzulan DPR AS dimulai lagi dengan saksi dari Deplu

Baca juga: Trump kampanye untuk kacaukan upaya pemakzulan dirinya


Ia juga telah menghadapi kecaman keras dari kalangan anggota Partai Republik dan Demokrat karena tindakannya menarik tentara AS dari bagian timur laut Suriah, yang memungkinkan Turki menyerang sekutu Amerika, Suku Kurdi.

Trump direncanakan mengeluarkan pernyataan di Ruang Resepsi Diplomatik Gedung Putih, yang telah ia gunakan untuk mengeluarkan sejumlah pengumuman besar.

Baru pekan lalu ia menggunakan ruangan itu untuk mengumumkan bahwa gencatan senjata antara Turki dan Suku Kurdi telah berjalan.

Sumber: Reuters
​​​
Baca juga: Trump berharap jadi mediator Turki-Kurdi

Baca juga: Trump: Gencatan senjata Turki di Suriah Utara permanen

 

Peningkatan Kerja Sama Ekonomi dan Terorisme dengan AS

Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019