Pejabat tersebut, yang berbicara tanpa mau disebutkan jati dirinya, tak bisa mengatakan apakah operasi terhadap Al-Baghdadi itu berhasil.
Newsweek melaporkan operasi tersebut berlangsung di Provinsi Idlib, bagian barat-laut Suriah, dan dilancarkan oleh pasukan operasi khusus setelah menerima keterangan intelijen yang bisa ditindaklanjuti.
Pejabat tersebut tidak mengungkapkan perincian operasi itu dan para pejabat lain AS yang dihubungi oleh Reuters tak bersedia memberi komentar. Pentagon belum menanggapi permintaan komentar.
Baca juga: Militer Rusia konfirmasi tewaskan pemimpin ISIS Al-Baghdadi
Baca juga: Pejabat Irak nyatakan pemimpin ISIS masih hidup di Suriah
Juru Bicara Gedung Putih Hogan Gidley pada Sabtu malam (26/10) mengatakan Trump berencana mengeluarkan "pernyataan besar" di Gedung Putih pada pukul 09.00 waktu setempat (20.00 WIB) pada Minggu.
GIdley tidak memberi perincian lebih lanjut.
Presiden tersebut memberi petunjuk bahwa sesuatu terjadi pada Sabtu malam, ketika ia mencuit tanpa penjelasan, "Sesuatu yang sangat besar baru saja terjadi."
Trump kecewa terhadap media berita AS, yang sangat memusatkan perhatian, pada pemeriksaan pemakzulan --yang ia sebut gerakan tidak sah untuk memojokkanya.
Baca juga: Sidang pemakzulan DPR AS dimulai lagi dengan saksi dari Deplu
Baca juga: Trump kampanye untuk kacaukan upaya pemakzulan dirinya
Ia juga telah menghadapi kecaman keras dari kalangan anggota Partai Republik dan Demokrat karena tindakannya menarik tentara AS dari bagian timur laut Suriah, yang memungkinkan Turki menyerang sekutu Amerika, Suku Kurdi.
Trump direncanakan mengeluarkan pernyataan di Ruang Resepsi Diplomatik Gedung Putih, yang telah ia gunakan untuk mengeluarkan sejumlah pengumuman besar.
Baru pekan lalu ia menggunakan ruangan itu untuk mengumumkan bahwa gencatan senjata antara Turki dan Suku Kurdi telah berjalan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Trump berharap jadi mediator Turki-Kurdi
Baca juga: Trump: Gencatan senjata Turki di Suriah Utara permanen
Peningkatan Kerja Sama Ekonomi dan Terorisme dengan AS
Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019