"Saya punya beberapa stok strategi yang akan saya terapkan saat menghadapi Moekoena karena gaya bertarung petinju Afrika Selatan tersebut cukup efektif untuk menghadapi petinju dengan karakter seperti saya," kata Daud Yordan ketika dihubungi dari Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu petang.
Menurut petinju Sasana Kayong Utara, Kalimantan Barat tersebut, Moekoena memiliki gaya bertarung "counter boxer" yang lebih banyak menunggu serangan, baru kemudian memasukkan pukulan ke arah lawan.
"Jadi gaya Moekoena lebih efektif untuk menghadapi petinju dengan karakter seperti saya," kata petinju dengan rekor bertarung 39 kali menang (27 di antaranya dengan KO) dan empat kali kalah tersebut.
Baca juga: Daud Yordan apresiasi keberanian petinju Afsel tampil di luar kandang
Menghadapi petinju Afrika Selatan seperti itu, kata Daud, dirinya tidak akan selalu menerapkan gaya bertarung yang selama ini dimainkan, tetapi akan melihat kondisi di atas ring dan memilih strategi yang tepat.
"Saya tidak selalu membombardir lawan dengan pukulan-pukulan seperti kebiasaan saya selama ini. Saya akan lihat situasi di atas ring, saya punya stok beberapa gaya untuk menghadapi Moekoena," katanya menegaskan.
Daud Yordan yang saat ini menjalani latihan di Bali di bawah asuhan pelatih Pino Bahari sudah satu pekan ini menjalani latihan dengan empat mitra tanding atau "sparring partner".
"Ada empat petinju yang mendampingi latihan dan semuanya petinju lokal. Mereka adalah Rey, Lewi, Daud Bahari, dan Ongen Saknosiwi," katanya.
Ongen Saknosiwi juga akan bertarung di hari yang sama dengan Daud Yordan melawan petinju Filipina Marco Demecillo.
"Ongen juga menjadi 'sparring' saya saat latihan," kata petinju kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987 tersebut.
Pertarungan melawan petinju Afrika Selatan mendatang merupakan yang ketiga kalinya bagi Daud Yordan selama berkarier di dunia tinju profesional.
Ketika masih berkecimpung di kelas bulu, Daud Yordan pernah menghadapi Simpiwe Vetyeka asal Afrika Selatan. Di pertarungan yang dimainkan di Jakarta, 14 April 2013 itu, Daud kalah.
Kemudian pada 6 Desember 2013, Daud Yordan pernah mengalahkan petinju Afrika Selatan lainnya, Sipho Taliwe di Australia.
Selain mempertemukan Daud Yordan dengan Michael Moekoena, promotor juga akan mengelar laga antara petinju Indonesia lainnya Ongen Saknosiwi, yang merupakan juara WBC Asia, melawan petinju Filipina Marco Demecillo.
Daud Yordan memiliki rekor bertarung 39 kali menang (27 di antaranya dengan KO) dan empat kali kalah, sedangkan calon lawannya petinju Afrika Selatan tersebut memiliki rekor bertarung 15 kali menang (10 di antaranya dengan KO) dan empat kali
kalah.
Pertarungan terakhir yang dijalani Daud Yordan adalah ketika menang TKO ronde kelima atas petinju Thailand, Aekkawee Kaewmanee di Pattaya, Thailand, 4 agustus 2019.
Sedangkan pertarungan terakhir yang dijalani Michael Moekoena adalah saat dikalahkan rekan senegaranya Siphosethu Mvula pada pertarungan di Inggris, 29 September 2019.
Baca juga: Daud dan Ongen belum targetkan KO untuk perebutan gelar IBA
Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019