Semangat Sumpah Pemuda bisa dijadikan spirit untuk mewujudkan generasi petani kaum milenial sebagai salah satu pilihan kaum muda yang produktif, kata pejabat Dinas Pertanian Kalimantan Barat.Saat ini Indonesia sedang menikmati bonus demografi. 0leh karena itu penduduk usia produktif di Indonesia tersebut harus juga bisa produktif dalam berbagai hal dan satu di antaranya di sektor pertanian dengan menjadi petani milenial
"Saat ini Indonesia sedang menikmati bonus demografi. 0leh karena itu penduduk usia produktif di Indonesia tersebut harus juga bisa produktif dalam berbagai hal dan satu di antaranya di sektor pertanian dengan menjadi petani milenial," kata Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar Heronimus Hero di Pontianak, Senin.
Apalagi, kata dia, di masa depan pertanian Indonesia pasti akan beralih ke generasi yang lebih muda sehingga anak muda dituntut harus lebih menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan, serta menerapkan teknologi informasi.
Ia menjelaskan Pusat Pelatihan Pertanian Predesaan Swadaya (P4S) bisa menjadi satu di antara mitra pemerintah dalam membentuk kemampuan SDM petani milenial yang lebih siap berkontribusi produktif di sektor pertanian.
“Cukup banyak P4S di Kalbar yang siap menampung aktivitas magang, baik untuk masyarakat umum maupun para pelajar serta mahasiswa,” kata dia.
Ia mencontohkan seperti P4S ACS (Alam Cemerlang Sejahtera) di Desa Sungai Kunyit yang dikelola oleh pria yang akrab dipanggil Suma. Kemudian ada pula P4S PAL (Purun Agro Lestari) di Desa Purun yang dikelola oleh Mochtaruddin, P4S Jas-B di Singkawang yang dikelola oleh Naweri atau atau P4S Gapoktan Sumber Makmur di Kuala Ambawang yang dikelola oleh Abas.
“Magang di P4S bagi petani milenial sangat efektif karena P4S langsung menangani agrobisnis nyata, sehingga dapat menjadi pelajaran dan pengalaman yang sangat berharga bagi para petani milenial untuk membuka lapangan usaha sendiri di sektor pertanian,” katanya.
Terkait regenerasi pengusaha tani di Indonesia termasuk di Kalbar, menurut dia, tentu menjadi perhatian. Karena itu, pihaknya terus mendorong untuk terus lahir petani milenial.
Hal itu, katanya, karena masa depan tergantung anak muda dan prospek selalu ada dan menjanjikan ke depan adalah pertanian.
"Selama orang butuh makan pertanian dibutuhkan. Pertanian sangat strategis. Saat ini kalangan mahasiswa dan pemuda selalu kita ajak untuk berkontribusi di sektor pertanian," katanya.
"Kita selalu dampingi kegiatan mahasiswa dan pemuda agar lebih produktif. Kita terbuka kepada mahasiswa dan kampus untuk magang dan lainnya," demikian Heronimus Hero.
Baca juga: Kementan targetkan cetak 1 juta petani milenial hingga 2020
Baca juga: Generasi milenial enggan jadi petani, ini bahayanya
Baca juga: Akademisi: Modernisasi sistem pertanian agar milenial tertarik bertani
Pewarta: Dedi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019