Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. HM Nurdin Abdullah (NA) mengajak seluruh pemuda untuk selalu mengedepankan penyelesaian masalah dengan duduk bersama dan berdialog untuk memperoleh solusi tepat.kita selesaikan dalam bentuk dialog supaya ada solusi
"Saya kira makna dari sumpah pemuda ini, bersatu padu kita tinggalkan semua hal-hal yang mencoreng nama baik bangsa, " katanya usai upacara Hari Sumpah Pemuda di Makassar, Senin.
Ia menjelaskan, apapun perbedaan yang ada, apa pun kesalahan-kesalahan yang dianggap merugikan bangsa, sebaiknya diselesaikan dengan duduk bersama untuk berdialog.
"Bukan dengan diselesaikan di di jalan, tapi kita selesaikan dalam bentuk dialog supaya ada solusi," katanya.
Baca juga: Upacara sumpah pemuda, Anies tekankan kebijakan berkeadilan di Jakarta
Penerima penghargaan Bung Hatta Award di 2017 ini, juga berharap pemuda Indonesia khususnya di Sulsel dapat menciptakan kolaborasi bersama semua pihak untuk mendukung cita-cita bangsa.
"Saya kira kunci dari segala peringatan termasuk Hari Sumpah Pemuda kita berharap kolaborasi sinergi kita bangun bersama, kalau kita bercerai berai kita menjadi bangsa yang lemah, tapi kalau kita bersatu terus kita bangun kebersamaan gotong royong, kita hidupkan, para pemuda bersinergi Insya Allah cita bangsa ini akan kita wujudkan," kata mantan Bupati Bantaeng dua periode ini.
Nurdin melanjutkan, menghadapai bonus demografi 2030, para pemuda bangsa khususnya di Sulawesi Selatan harus mampu menghadapi tantangan masa depan dengan terus mengasah potensi dan memperluas wawasan dan jaringan.
Baca juga: Pemuda agar juga atasi empat masalah bangsa ini
"Kita harus menyadari bahwa satu keunggulan Indonesia adalah kita akan mendapatkan bonus demografi umur produktif oleh karena itu, kita berharap para pemuda untuk betul-betul terus meningkatkan keterampilan, wawasan, jaringan, karena hanya itu yang bisa menjadi menjawab tantangan untuk masa depan kita,"jelasnya.
Baca juga: Guru Besar: Tantangan global ideologi pemuda di era milenial
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019