President GM Asia Tenggara Hector Villarreal mengatakan, keputusan ini diambil setelah melalui serangkaian pertimbangan yang menyeluruh dari berbagai rencana bisnis yang memungkinkan bagi GM Indonesia di masa mendatang.
"Secara global, GM telah mengambil langkah-langkah yang sulit untuk memfokuskan aset dan sumber daya yang dimilikinya," ujar Villareal dalam keterangan resmi yang diterima ANTARA, Senin.
"Keputusan yang sulit ini konsisten dengan strategi global GM untuk tetap berfokus pada pasar yang memiliki jalur yang jelas untuk mencapai keuntungan yang berkesinambungan," lanjutnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa segmen pasar di Indonesia tidak sesuai, didukung dengan faktor lain seperti pelemahan harga komoditas dan tekanan mata uang asing, yang berpengaruh pada kegiatan operasional Chevrolet di Indonesia.
Meski demikian, pihak GM Indonesia akan tetap memberikan pelayanan kepada seluruh konsumen Chevrolet dalam bentuk layanan garansi dan purna jual.
"Para pemilik Chevrolet juga dapat memastikan bahwa kami akan tetap mengakui keberlakuan seluruh jaminan kendaraan dan memberikan layanan purna jual," kata Villareal.
"Kami akan tetap melayani setiap pelanggan untuk perawatan dan perbaikan kendaraan Chevrolet mereka di outlet resmi kami di seluruh Indonesia," kata dia.
Dengan hengkangnya Chevrolet dari Indonesia, GM bakal menjadi merek otomotif asal Amerika Serikat kedua yang mengundurkan diri dari Indonesia setelah Ford melakukannya pada 2016 silam.
Baca juga: Ford hengkang dari Indonesia dan Jepang
Baca juga: Nissan berencana lepas merek Datsun
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019