"Turki akan terus mendukung upaya antiteror --seperti yang telah dilakukannya pada masa lalu," tulis Erdogan di Twitter.
"Setelah membayar harga yang sangat mahal dalam perang melawan Da'esh, PKK/YPG, dan organisasi teror lain, Turki menyambut baik perkembangan ini," ia menegaskan. "Saya yakin bahwa perjuangan menentukan melawan terorisme, sejalan dengan semangat persekutuan, akan membawa perdamaian buat semua manusia."
Abu Bakr Al-Baghdadi, lelaki yang memimpin organisasi teror Da'esh saat kelompok itu itu merebut banyak wilayah Irak dan Suriah, tewas dalam satu serangan AS pada malam hari di bagian barat-laut Suriah, demikian diumumkan Presiden AS Donald Trump, Minggu.
Trump berterima kasih kepada Turki, Rusia, Suriah dan Irak atas kerja sama mereka dalam penyerbuan itu. Ia juga menyebut Ankara "luar biasa", dan menyatakan pasukan AS "terbang di atas" sebagian wilayah Turki selama misi tersebut.
Di bawah Al-Baghdadi, Da'esh menyebar ke wilayah luas Irak dan Suriah mulai 2013, dan akhirnya mengklaim pembentukan "kekhalifahan" di wilayah itu sebagaimana direncanakannya. Da'esh melancarkan serangan yang menjangkau jauh ke luar kubu wilayah utamanya. Organisasi tersebut juga mendirikan afiliasi lokal di wilayah lain saat Da'esh menyiarkan video penghukuman mati melalui internet.
Al-Baghdadi telah menjadi sasaran utama bagi pemerintah Barack Obama dan Trump, dan AS menjanjikan hadiah 25 juta dolar AS (sekitar Rp350 miliar) bagi yang bisa menangkap Baghadi.
Saat koalisi pimpinan AS merebut kembali wilayah yang pernah dikuasai kelompok teror tersebut, Al-Baghdadi makin berada di dalam bayang-bayang, dan jarang mengeluarkan pesan audio yang sudah direkam sebelumnya buat para pengikutnya.
Sumber: Anadolu Agency
Baca juga: Pemimpin ISIS Baghdadi diberitakan dibunuh pasukan AS
Baca juga: Indonesia cermati situasi Suriah usai berita kematian Baghdadi
Baca juga: Anak lelaki Abu Bakr Baghdadi tewas di Homs
Polisi Temukan Dua Koper Dokumen Gerakan ISIS
Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019