Makna Hari Sumpah Pemuda bagi Herjunot Ali

28 Oktober 2019 17:14 WIB
Makna Hari Sumpah Pemuda bagi Herjunot Ali
Aktor dan aktris pemeran film Jeritan Malam, Cinta Laura (tengah), Herjunot Ali (kiri) dan Winky Wiryawan (kanan) berbicara dalam sesi wawancara khusus dengan Kantor Berita Antara di ruang redaksi Antara di Jakarta, Senin (28/10/2019). Wawancara khusus tersebut dalam rangka promosi film Jeritan Malam yang akan tayang pada 12 Desember 2019 di seluruh bioskop di Indonesia. (ANTARA/Alviansyah)

Menjadi Indonesia itu jangan hanya tahu batik, tapi lebih luas kita harus tahu siapa orang yang pernah berjasa untuk negeri ini

Herjunot Ali memiliki pandangan sendiri mengenai makna Hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap 28 Oktober bagi generasi di zaman sekarang.

Menurut dia, pemuda saat ini harus mampu mengenali identitasnya sebagai bangsa Indonesia di tengah pengaruh perubahan zaman yang semakin modern.

"Kita semua harus mengenal siapa diri kita jangan terbawa suatu hal yang berbau moderninsme tapi kita sendiri enggak kenal siapa diri kita," kata Herjunot Ali saat berkunjung ke redaksi ANTARA dalam rangka promosi film "Jeritan Malam" di Jakarta, Senin.

Junot mengingatkan kepada seluruh pemuda Indonesia untuk tidak lupa dengan akar budayanya sendiri, seperti yang tercantum dalam poin ketiga isi Sumpah Pemuda mengenai bahasa Indonesia.

"Jangan sampai kita belajar hal lain, seperti bahasa Inggris padahal cuma tahu 20 persen tapi kita tidak tahu dan mengerti bagaimana bahasa Indonesia yang baik dan benar," ujarnya.

Dia juga mendorong para pemuda untuk belajar lebih jauh mengenai Indonesia serta melanjutkan perjuangan para pendahulu bangsa.

"Menjadi Indonesia itu jangan hanya tahu batik, tapi lebih luas kita harus tahu siapa orang yang pernah berjasa untuk negeri ini, apa yang mereka perjuangkan kemudian bagaimana kita melanjutkan perjuangan mereka dengan apa yang kita punya sekarang," katanya.


Baca juga: Jefri Nichol terdiam tak berkomentar ditanya soal Sumpah Pemuda

Baca juga: Cinta Laura ajak generasi muda bangga dengan identitas Indonesia

Baca juga: Kisah Ashabul Kahfi dan pemuda pemuja kitab

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019