"Seiring dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat, bahasa dan sastra Indonesia juga terus berkembang," katanya dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Badan Pengembangan Bahasa Indonesia Dadang Sunendar, pada Puncak Peringatan Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2019 di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan perkembangan bahasa dan sastra Indonesia berlangsung secara alami ataupun terencana sesuai dengan garis haluan kebahasaan yang menjadi kebijakan nasional.
Hal tersebut dimaksudkan agar perkembangan bahasa dan sastra Indonesia dapat selaras dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dalam berbagai bidang.
"Baik dalam bidang sosial, budaya, politik, ekonomi, hukum, ilmu pengetahuan dan teknologi, komunikasi massa, pemerintahan maupun bidang-bidang lain," katanya.
Oleh karena itu, ia menyampaikan apresiasi kepada Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan yang telah mempersiapkan dan menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka menyemarakkan Bulan Bahasa.
Pengembangan bahasa di Tanah Air, katanya, harus terus dilakukan oleh Badan Pengembangan dan Perbukuan.
Pelindungan terhadap bahasa dan sastra daerah juga harus secara paralel dilakukan bersama dengan pemuda di Indonesia.
"Karena pelindungan ini berarti pula pelindungan terhadap keberagaman Indonesia yang multietnis dan multilingual," ujarnya.
Kemendikbud, katanya, akan terus mendukung upaya untuk menegakkan kedaulatan bahasa Indonesia di Tanah Air dengan melestarikan bahasa dan sastra daerah.
Kemendikbud juga mendorong semua lapisan masyarakat untuk menguasasi bahasa asing strategis guna meningkatkan daya saing bangsa.
Baca juga: Menelusuri sejarah Bahasa Indonesia (tulisan I dari II)
Baca juga: Menelusuri sejarah Bahasa Indonesia (tulisan II dari II)
Baca juga: Hampir satu abad, Bahasa Indonesia belum berdaulat di negeri sendiri
Pewarta: Katriana
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019