Turki tangkap 20 tersangka terkait Da'esh/ISIS

28 Oktober 2019 20:33 WIB
Turki tangkap 20 tersangka terkait Da'esh/ISIS
Sedikitnya 20 orang ditangkap pada Senin di Ibu Kota Turki, Ankara, karena mereka dicurigai memiliki hubungan dengan organisasi teror Da'esh, yang juga dikenal sebagai ISIS (Anadolu Agency)
Sedikitnya 20 orang ditangkap pada Senin di Ibu Kota Turki, Ankara, karena mereka dicurigai memiliki hubungan dengan organisasi teror Da'esh, yang juga dikenal sebagai ISIS, kata satu sumber keamanan.

Para tersangka, semuanya warga negara asing, ditangkap dalam satu operasi gabungan oleh satu kontra-teror departemen kepolisian provinsi dan Organisasi Intelijen Nasional Turki (MIT), kata sumber tersebut, yang meminta tak disebutkan jatidirinya karena keterbatasan berbicara dengan media.

Baca juga: Polisi Turki tangkap 54 tersangka anggota ISIS di Istanbul
Mereka ditangkap di tempat persembunyian yang tersebar di seluruh kota itu, kata Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin malam.

Mereka akan diserahkan ke kantor imigrasi untuk dideportasi, tambah sumber tersebut.

Turki mengakui Da'esh/ISIS sebagai organisasi teroris pada 2013.

Baca juga: Turki akan tanggung jawab tahanan ISIS di 'zona aman' Suriah
Sejak itu, Turki telah berulangkali diserang oleh anggota Da'esh/ISIS, termasuk 10 pemboman bunuh diri, tujuh, pemboman dan empat serangan bersenjata.

Serangan tersebut menewaskan 315 orang, termasuk 11 polisi dan dua tentara --dan melukai 137 warga sipil, 62 polisi dan tujuh tentara.

Dalam reaksi terhadap serangan itu, Turki melancarkan operasi anti-teror di dalam dan luar negeri.

Dalam dua operasi militer lintas-perbatasan di Suriah sejak 2016, Operasi Perisai Eufrat dan Cabang Zaitun, Turki menetralkan 2.500 anggota Da'esh/ISIS dan menangkap 5.500 orang lagi.

Sumber: Anadolu Agency
Baca juga: Irak vonis mati 15 perempuan Turki karena bergabung dengan ISIS
Baca juga: Turki tahan 48 orang yang diduga anggota ISIS
Baca juga: Kepolisian Turki tahan 29 terduga anggota ISIS di Ankara

Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019