Banteng Milenial dideklarasikan untuk menjadi gerakan dalam mengurangi penggunaan plastik pada acara puncak Festival Banteng Milenial pada 28 Oktober 2019, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.Deklarasi ini, adalah cara kami menginterpretasikan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2019
Ketua Pelaksana Festival Banteng Milenial William Yani mengatakan deklarasi yang dibacakannya dan diikuti oleh peserta acara tersebut, merupakan cara mereka untuk menginterpretasikan makna sumpah pemuda.
"Deklarasi ini, adalah cara kami menginterpretasikan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2019 sebagai akhir dari Festival Banteng Milenial dalam tiga hari ini untuk senantiasa berperan dalam menjaga lingkungan sebagai bagian dari masyarakat bumi," kata anggota DPRD DKI Jakarta dari PDIP periode 2014-2019 itu dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa dini hari.
Baca juga: Festival Banteng Milenial ajak masyarakat berkepribadian lingkungan
Deklarasi Banteng Milenial itu sendiri berisi tiga komitmen yang juga bertujuan untuk mengkampanyekan cara hidup ramah lingkungan pada masyarakat secara luas.
Adapun isi dari deklarasi tersebut adalah: Pertama, Banteng Milenial berkomitmen akan menjaga keberlangsungan dan harmoni lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Kedua, memberikan penyadaran masyarakat dan menjadikan Banteng Milenial sebagai pelopor gerakan "masyarakat bumi" untuk kesejahteraan masyarakat.
Ketiga, membiasakan diri untuk tidak menggunakan seluruh bahan plastik sekali pakai dalam keseharian dan mendorong pemerintah menerapkan ekonomi lingkungan dan membuat anggaran lingkungan.
Baca juga: Banteng Milenial Festival kampanyekan kurangi penggunaan plastik
Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi DKI Jakarta Adi Wijaya memberikan apresiasi tinggi pada acara festival yang telah digelar sejak Sabtu (26/10) dan menghasilkan deklarasi berisi komitmen untuk menjaga lingkungan.
"Saya memberikan apresiasi tinggi pada acara ini karena mampu menghadirkan ratusan pemuda milenial dari lintas organisasi serta kalangan masyarakat umum untuk juga mengkampanyekan gaya hidup ramah lingkungan," ucap Adi.
Pada hari ketiga Festival Banteng Milenial pada Senin (28/10) tersebut, dihadirkan pembicara, aktris yang juga Caleg PDIP Kirana Larasati serta penyanyi Chica Koeswoyo untuk mengisi diskusi pembangunan karakter untuk menjaga lingkungan dengan moderator Brando Susanto.
Selain itu acara juga dimeriahkan oleh Stand up Commedian, Mo Sidik, dengan mengangkat tema komedi "Lucuan Politisi atau Komedian".
Baca juga: PDIP Jakarta kenalkan politik pemuda lewat "Banteng Milenial Festival"
Sebelumnya, dalam acara Festival Banteng Milenial yang digelar di halaman DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, Tebet, Jakarta Selatan tersebut, juga dihadirkan dua dari sedikit perempuan penakluk tujuh puncak gunung tertinggi dunia, Mathilda Dwi Lestari dan Fransiska Dimitri.
Keduanya memberi inspirasi bahwa cinta lingkungan dapat menjadi motor semangat mencapai cita-cita yang diinginkan.
Selain itu, panitia membentuk Komisi Pemberantasan Sampah Plastik yang bertugas melakukan "OTT" terhadap warga sekitar Tebet dalam bentuk imbauan pada mereka yang menggunakan kantung plastik, untuk beralih menggunakan totebag yang terbuat dari kain ramah lingkungan sebagai penggantinya.
Baca juga: Pemkot Bandung keluarkan Perwal kurangi sampah plastik
Diketahui beberapa lembaga termasuk Greenpeace, telah membuat artikel mengenai bahayanya kantung plastik yang mengancam kelangsungan kehidupan di bumi karena sulitnya terurai, bahkan hingga 100 tahun belum tentu plastik itu akan hancur.
Di Jakarta sendiri belum ada landasan hukum dari Pemprov DKI Jakarta untuk mengatur pengolahan sampah plastik hingga saat ini, sehingga dibutuhkan kesadaran pribadi untuk turut serta berpartisipasi dalam pengelolaan sampah plastik tersebut.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019