"Sebagai putra asli kelahiran Kecamatan Pemangkat dan mewakili dari kalangan pemuda dengan segudang pengalaman dan jaringan di tingkat pusat memang sudah selayaknya Baher maju di perhelatan Pilkada Sambas pada tahun depan. Beliau memang sudah positif mendapat dukungan dari Bapak OSO untuk maju sebagai calon Bupati Sambas," ujar Juru Bicara Baher, Amirudin saat dihubungi di Sambas, Rabu.
Amirudin menjelaskan bahwa dengan adanya dukungan dari OSO yang merupakan tokoh Kalbar, Nasional dan Ketua Umum Partai Hanura kepada Baher tentu bukan tanpa alasan pasti punya penilaian tersendiri.
"Kembali, sebagai putra daerah Sambas dan juga staf ahli MPR RI tentunya Baher memang sudah selayaknya mendapat dukungan dari Bapak OSO," tambah Amirudin yang juga Ketua Lasmura Sambas.
Pihaknya juga akan melakukan komunikasi kepada partai - partai politik sebagai kendaraan untuk maju nantinya, baik di tingkap pusat sampai daerah. Saat ini dikatakan dia sudah ada beberapa partai tinggal memutuskan saja.
"Masalah pasangan juga sudah ada siapa orangnya. Kita tunggu nanti yang jelas wajah barulah. Intinya sekarang kita lagi intensif melakukan lobi-lobi partai," papar dia.
Baca juga: OSO dukung pemindahan ibu kota di manapun di Kalimantan
Baca juga: Tenaga Ahli DPD RI daftar calon Bupati Sambas
Baca juga: KPU Sambas ajukan anggaran Pilkada 2020 sebesar Rp50 miliar
Amirudin atas nama Baher dan relawan lainnya minta doa dan dukungan kepada masyarakat Kabupaten Sambas untuk mewujudkan Sambas yang maju.
"Dengan kehadiran Baher ini kita harap bisa memberi warna dan pilihan kepada masyarakat. Keyakinan kita 99 persen Baher bisa membawa perubahan untuk Sambas ke depan," papar dia.
Sebelumnya, Baher yang merupakan Tenaga Ahli DPR RI sekaligus staf khusus OSO tersebut resmi masuk bursa Bakal Calon Bupati Sambas 2020 dan hal itu ditandai dengan mendaftarkan diri melalui Partai NasDem dan PAN.
Baher menyebutkan ada 10 isu strategis Kabupaten Sambas yang menjadi fokus perjuangannya nanti di antaranya pertumbuhan ekonomi terutama di sektor pertanian, sektor perdagangan dan sektor Industri pengolahan.
Selain itu, rendahnya indeks pembangunan manusia (IPM) serta minim nya ketersediaan infrastruktur dasar dan belum optimal nya pengembangan kawasan strategis dan cepat tumbuh, juga menjadi perhatian Baher.
"Kita juga melihat belum optimal nya kinerja aparat birokrasi dalam memberikan pelayanan publik, kemudian belum optimal nya pemanfaatan atau pengolahan dan sistem distribusi atau koneksi hasil produksi komoditas di sektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan kelautan," jelas dia.
Tingginya angka kemiskinan dan tidak seimbang nya antara pertumbuhan angkatan kerja dengan kesempatan kerja, kata Baher juga mesti dicari solusi konkrit nya.
"Kemudian pengembangan kawasan perbatasan, dengan panjang perbatasan negara 97 Km sangat mendukung Sambas menumbuhkan pusat ekonomi baru di sepanjang perbatasan, pertahanan dan keamanan sepanjang perbatasan juga menjadi perhatian serius pemerintah," jelasnya.
Pewarta: Dedi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019