Para pedagang India diberitahu untuk berhenti membeli minyak sawit dari Malaysia, pengekspor komoditas terbesar kedua, setelah pernyataan Perdana Menteri Mahathir Mohamad soal Kashmir menuai kemarahan di New Delhi.
Baca juga: Malaysia cegah boikot impor sawit India
Mahathir mengatakan di hadapan Majelis Umum PBB September lalu bahwa India "menyerbu dan menduduki" Kashmir, wilayah mayoritas Muslim bersengketa yang juga diklaim oleh Pakistan.
Boikot minyak sawit Malaysia sepertinya hanya bersifat sementara sebab pasokan dari Indonesia sendiri tidak cukup memenuhi permintaan di India, kata Menteri Azman Ali.
"Kami yakin itu tidak lama, kami akan menyelesaikan masalah ini secara efektif," katanya kepada parlemen, Rabu.
Baca juga: Mahathir ingatkan kemungkinan sanksi dagang terhadap Malaysia
Azman juga membela pernyataan Mahathir, dengan mengatakan Malaysia seharusnya bebas menyuarakan pendapatnya terhadap isu internasional.
Mahathir mengaku tidak akan mencabut pernyataannya meski adanya boikot.
India melucuti status khusus negara bagian Jammu dan Kashmir pada Agustus dan pada Rabu membaginya menjadi dua wilayah federal.
Baca juga: Jokowi dan Mahathir bersatu hadapi diskriminasi sawit Uni Eropa
New Delhi menepis kritikan dari sejumlah negara asing terkait tindakannya terhadap wilayah tersebut, dengan dalih itu adalah urusan internal.
Sumber: Reuters
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019