"Tidak mungkin bagi mereka untuk tetap (di Inggris) seperti ini. Ada lebih banyak tekanan sekarang. Ada perubahan yang terjadi," kata seorang sumber kepada majalah People, Kamis.
Sumber yang dekat dengan pasangan itu mengatakan bahwa Amerika Serikat, Kanada dan Afrika bisa menjadi rumah yang memungkinkan bagi keluarga itu.
Pangeran Harry sebelumnya berbicara mengenai kemungkinan pindah ke Afrika dalam film dokumenter "Harry & Meghan: An African Journey," tempat yang sebelumnya dianggap sebagai "pelarian" Harry setelah kematian Putri Diana pada tahun 1997.
"Saya tidak tahu di mana kami bisa tinggal di Afrika saat ini," kata Harry dalam wawancara dokumenter itu.
"Kami baru saja datang dari Cape Town, itu akan menjadi tempat yang luar biasa bagi kami untuk dapat mendewasakan diri. Tetapi dengan semua masalah yang terjadi di sana, saya hanya tidak melihat bagaimana kita dapat membuat perbedaan sebanyak yang kita inginkan tapi juga bagaimana kita akan berada dengan lingkungan itu," lanjutnya.
Rumor tentang pindahnya Pangeran Harry dan Markle dimulai pada bulan April, meskipun Istana Buckingham belum mengomentari masalah ini.
"Setiap rencana masa depan untuk The Duke dan Duchess adalah spekulatif pada tahap ini. Tidak ada keputusan yang diambil tentang peran masa depan," kata Istana dalam sebuah pernyataan.
"Duke akan terus memenuhi perannya sebagai Duta Besar Pemuda Persemakmuran," lanjutnya.
Sementara itu, diumumkan bahwa mulai bulan November, orang tua dari Archie ini akan mengambil istirahat selama enam minggu dari tugas kerajaan mereka untuk melakukan perjalanan ke Amerika Serikat untuk menghabiskan perayaan Thanksgiving dengan keluarga Markle di Los Angeles.
Keluarga itu juga dikabarkan akan berkunjung ke Toronto, Kanada, tempat Markle tinggal selama hari-hari dan tempat sahabatnya, Jessica Mulroney, tinggal bersama keluarganya.
Baca juga: Pangeran William khawatirkan kondisi Pangeran Harry usai bicara di TV
Baca juga: Meghan Markle pernah diingatkan soal hubungannya dengan Pangeran Harry
Baca juga: Pangeran Harry tuntut dua tabloid Inggris karena menyadap telepon
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019