"Series itu kan biasanya ceritanya maju ke depan. Kalau ini, maju dulu terus mundur hingga ke belakang. Habis ini sudah enggak ada lagi, selesai. Nanti mukanya Reza (Reza Rahadian) kita ubah benar-benar kayak pak Habibie," jelas sutradara "Habibie & Ainun 3" itu di Jakarta, Kamis.
"Habibie & Ainun 3" mengambil latar belakang waktu tahun 1950an atau saat Ainun duduk di bangku SMA dan kuliah. Saat di SMA, Ainun dikenal sebagai sosok cerdas yang menjadi pujaan di sekolahnya.
Baca juga: Persembahan spesial, "Habibie & Ainun 3" dibuatkan poster raksasa
Di bangku kuliah sebagai mahasiswi kedokteran, Ainun menjadi sosok yang populer karena perjuangan dan prestasinya. Pesonanya pun tidak luput dari para mahasiswa.
"Sebenarnya yang menarik di film ini adalah transformasi Habibie dan Ainun dari yang film pertama sampai ketiga. Transformasinya betul-betul kelihatan dari yang muda sampai dewasa. Itu salah satu pencapaian yang menyenangkan buat saya," kata Reza Rahadian yang kembali berperan sebagai Habibie.
Bagi Hanung Bramantyo, Reza Rahadian dan Manoj Punjabi selaku produser, "Habibie & Ainun 3" merupakan kado spesial untuk almarhum BJ Habibie. Sebab menurut Manoj, momen terakhir sebelum kepergian Presiden Republik Indonesia ketiga itu, Habibie masih sering membicarakan seri yang ketiga.
"Di momen-momen terakhir saya dengan pak Habibie, beliau masih semangat mau nonton trailer-nya lagi. Makanya ini film sangat personal, enggak hanya sekadar film tapi kado istimewa untuk pak Habibie. Spirit beliau bukan hanya menghidupkan tapi membuat semangat. Ini semua benar-benar untuk beliau," ujar Manoj.
"Habibie & Ainun 3" akan tayang di bioskop mulai 19 Desember 2019. Film ini terinspirasi dari masa muda Hasri Ainun Besari Habibie dan kenangan BJ Habibie atas belahan jiwanya.
Baca juga: Sebelum meninggal, Habibie masih sempat tanyakan film "Ainun"
Baca juga: Habibie pun bertemu kembali dengan cinta sejatinya
Baca juga: Reza Rahadian bicara soal honor
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019