"Kinerja data center itu dapat dilihat dari suplai listrik yang terus mengalir dalam kondisi apapun. Ini yang kita uji," kata Chief of Sales & Marketing Officer GTN Data Center Tjetjep Dharmawan di Jakarta, Kamis, menjelaskan uji coba yang sudah kelima kalinya dilaksanakan.
Tjetjep mengatakan tes listrik ini untuk memperlihatkan kepada customer bahwa GTN Data Center itu punya sumber listrik yang sangat bisa diandalkan.
"GTN Data Center memanfaatkan kehandalan PT Cikarang Listrindo Tbk sebagai pemasok utama daya listrik,” kata Tjetjep.
Baca juga: Biznet akan perluas data center pada 2020
“Selain sumber listrik dari Cikarang Listrindo, kami memiliki DRUPS (diesel rotary uninterruptible power supply) yang bisa mem-back up pasokan daya apabila terjadi gangguan. Sistem back up kami juga layer by layer, yang disediakan oleh para profesional untuk memastikan tetap beroperasi 1x24 jam,” kata Tjetjep lagi.
Ini menjamin data center dapat berjalan dengan baik dan lancar dalam mendukung proses bisnis dan lalu lintas data dengan dukungan suplai listrik yang berkelanjutan atau tidak terputus sama sekali.
Kehandalan listrik ini merupakan faktor penting setelah kejadian tidak terduga pemadaman listrik di Pulau Jawa pada awal Agustus lalu. Pada saat itu, GTN Data Center di Cikarang tetap berjalan dalam kondisi normal.
Redundancy adalah faktor penting untuk standar rating data center dalam kondisi pemeliharaan rutin dan darurat karena bencana dan faktor eksternal yang tidak bisa terduga.
Baca juga: NTT Com kembangkan data center terbesar di Indonesia
Untuk suplai listrik, GTN Data Center sudah mengadopsi rating 2N. Artinya, data center mendapat suplai listrik dari dua pembangkit listrik dan melewati jaringan listrik yang terpisah satu sama lainnya, dari Jababeka dan MM2100 milik Cikarang Listrindo.
Kesuksesan uji coba ini pun memberi bukti kepada mitra perusahaan tentang kesiapan GTN Data Center dalam menghadapi permasalahan kelistrikan, sekaligus menjawab kekhawatiran terjadinya kerugian akibat terputusnya listrik di data center.
“GTN Data Center sendiri memiliki berbagai kelebihan. GTN Data Center sudah memenuhi standar Rated 3 Facility atau Constructed dimana artinya kita sudah terbukti secara standar baik. Kita juga mempunyai sistem keamanan dengan menggunakan SECOM dan sistem operasional yang berjalan saat ini juga berjalan sangat baik,” kata Tjetjep Dharmawan.
“Kelebihan kami berikutnya adalah standar kami yang memenuhi standar Otoritas Jasa Keuangan. Kami juga sudah diaudit OJK dan klien kami di data center juga diaudit oleh OJK. Selain itu, kami telah memenuhi standar ISO 9001 dan ISO 27001,” kata Tjetjep lagi.
Baca juga: Keamanan data jadi alasan utama Kominfo revisi PP PSTE
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019