• Beranda
  • Berita
  • IHSG akhir pekan melemah dipicu kontraksi data manufaktur

IHSG akhir pekan melemah dipicu kontraksi data manufaktur

1 November 2019 17:11 WIB
IHSG akhir pekan melemah dipicu kontraksi data manufaktur
Sejumlah pengunjung duduk berlatar belakang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aa) (.)
Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan ditutup melemah dipicu kontraksi data manufaktur domestik.

IHSG ditutup melemah 21,13 poin atau 0,34 persen ke posisi 6.207,19. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 4,76 poin atau 0,48 persen menjadi 980,09.

"Faktor utama pelemahan indeks ialah bahwasanya market telah mengetahui bahwa data Markit Manufacturing PMI Indonesia per Oktober yang mengalami penurunan di angka 47,7 dari 49,1, menandakan bahwa sektor manufaktur di tanah air semakin mengalami kontraksi. Sedangkan untuk data inflasi domestik masih menunjukkan tren yang stabil," kata analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta di Jakarta, Jumat.

Dibuka melemah, IHSG menghabiskan waktu sepanjang hari di zona merah hingga penutupan bursa saham.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual asing bersih atau "net foreign sell" sebesar Rp215,87 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 580.645 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,81 miliar lembar saham senilai Rp9,14 triliun. Sebanyak 135 saham naik, 299 saham menurun, dan 128 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa saham regional Asia antara lain indeks Nikkei melemah 76,2 poin atau 0,33 persen ke 22.850,8, indeks Hang Seng menguat 194,1 poin atau 0,72 persen ke 27.100,8, dan indeks Straits Times melemah 0,45 poin atau 0,01 persen ke posisi 3.229,43.

Baca juga: IHSG diprediksi terkoreksi seiring minimnya sentimen positif

Baca juga: IHSG Jumat dibuka melemah 2,5 poin

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019