Antrean panjang kendaraan dan truk kontainer terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Makassar dan sekitarnya, akibat terbatasnya pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dalam sebulan terakhir.Tentu ini mempengaruhi pendapatan kami sebagai sopir,
"Setiap hari kami antre panjang untuk mendapat solar untuk isi full tangki, itu pun hanya dapat digunakan untuk sehari semalam perjalanan jauh," kata salah seorang sopir truk, Amran yang ditemui di SPBU Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Minggu.
Menurut dia, anteran yang menghabiskan separuh hari itu, otomatis mempengaruhi distribusi barang yang diangkut ke daerah. Pasalnya, dalam kondisi normal jika berangkat pagi sudah bisa tiba di Soroako, Luwu Timur pada sore hari.
Namun belakangan ini, siang bahkan sore baru mulai ke daerah, sehingga tiba di tujuan pada malam bahkan dini hari. Kondisi ini membuat penurunan pendapatan, karena hanya satu kali rute saja, padahal biasanya dalam kondisi normal bisa dua kali rute yang dilayani.
Hal senada dikemukakan sopir kontainer Mustari yang selalu melayani angkutan pelabuhan. Dia mengatakan, pada saat solar mudah diperoleh di SPBU, biasanya melayani bongkar-muat di Pelabuhan Soekarno-Hatta lima hingga enam kali sehari semalam dari pergudangan di Kawasan Industri Makassar.
Baca juga: Atasi antrean di SPBU, Pemkot Palu akan keluarkan aturan solar subsidi
"Namun kali ini, karena solar terbatas, maka kami hanya mampu melayani dua hingga tiga kali bongkar-muat saja. Tentu ini mempengaruhi pendapatan kami sebagai sopir, juga para buruh angkut," katanya.
Menanggapi kelangkaan BBM solar itu, salah seorang petugas SPBU perbatasan Kota Makassar dan Kabupaten Maros, Nurwati mengatakan BBM solar yang diberikan ke SPBU memang tidak sebanyak yang diberikan Pertamina dalam kondisi normal.
"Alasannya, persediaan solar terbatas sehingga harus dibagi-bagi ke masing-masing SPBU dalam jumlah 50 persen dari permintaan," katanya.
Baca juga: Pertamina batasi pasokan solar ke SPBU di Timika
Sementara itu, pihak Pertamina MOR VII di Makassar belum dapat dikonfirmasi karena tidak ada aktivitas kantor pada Minggu dan pihak yang berkompeten belum memberikan alasan kelangkaan solar.
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019