PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur telah (NTT) melengkapi semua daerah di provinsi tersebut dengan fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik di daerah itu.Kami juga siap menambah SPKLU jika ada permintaan dari pemerintah sebagai pelopor kendaraan listrik
"Kami telah melengkapi semua kabupaten/kota di NTT dengan SPKLU dan akan ditambah terus pada tempat-tempat umum," kata General Manager PT PLN Unit Induk Wilayah Provinsi NTT, Ignatius Rendroyoko di Kupang, Senin.
Dia menjelaskan setiap SPKLU dilengkapi dengan daya listrik sebesar 5.500 volt ampere, sehingga bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk kebutuhan energi bagi kendaraan listrik roda dua dan empat.
SPKLU yang dibangun ini, lanjutnya, diharapkan bisa menekan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) sehingga secara perlahan dapat digantikan dengan sumber energi lain yang lebih ramah lingkungan.
"Untuk itu kami berkomitmen untuk terus mengajak pemerintah daerah dan masyarakat untuk bersama-sama menggunakan kendaraan listrik yang ramah lingkungan," katanya.
Ignatius menjelaskan SPKLU merupakan inovasi yang dihadirkan PLN untuk menyambut perkembangan teknologi dan gaya hidup hemat, terutama dalam hal pemanfaatan energi.
Dia menjelaskan penggunaan kendaraan listrik juga lebih hemat dari sisi biaya. Misalnya kendaraan mobil yang menggunakan bahan bakar solar membutuhkan Rp2.575/km, sementara listrik Rp1.405/km.
Pada jenis kendaraan Sport Utility Vehicle (SUV) yang menggunakan Pertamax membutuhkan biaya sebesar Rp1.300/km, sedang SUV listrik hanya membutuhkan biaya Rp495/km.
"Jadi dari sisi biaya lebih hemat, karena itu fasilitas SPKLU kami perbanyak dan juga terus mendorong agar semakin banyak pengguna kendaraan listrik di NTT," katanya.
Dia menambahkan untuk Kota Kupang sebagai ibu kota provinsi, pihaknya juga akan menambah fasilitas SKPLU di tempat umum selama dua bulan ke depan seperti di Taman Tirosa, Taman Nostalgia, dan Taman Wisata Mangrove Oesapa.
"Kami juga siap menambah SPKLU jika ada permintaan dari pemerintah sebagai pelopor kendaraan listrik," katanya.
Baca juga: PLN dorong penggunaan kendaraan listrik
Baca juga: Hemat, kendaraan listrik hanya butuh Rp150 per kilometer
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019