Berdasarkan pantauan ANTARA hingga pukul 11.30 WIB, belasan petugas dari Suku Dinas Kehutanan Jakarta Pusat dan Utara masih berusaha mengangkat akar pohon yang sudah ditebang sebelumnya.
"Saya baru hari ini ke sini, sudah dari Oktober sih dipotongnya," kata salah satu petugas PJLP (Penyedia Jasa Lainnya Perorangan) Suku Dinas Kehutanan Jakarta Pusat Rio Sutrisno disela-sela istirahatnya memangkas sisa pohon yang ditebang, Senin.
Rio mengatakan, penebangan pohon- pohon di sepanjang trotoar Cikini dilakukan agar pejalan kaki dapat dengan nyaman berjalan dengan permukaan tanah yang rata.
Baca juga: Pemda DKI Jakarta Akan Minimalkan Penebangan Pohon Dalam Pelebaran Jalan
Baca juga: Warga sambut baik pelebaran trotoar Cikini
Pohon-pohon yang ditebang itu berada di satu deret trotoar yang sama yang bersebelahan dengan Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta Pusat.
"Pohon itu jenisnya angsana," kata Sumardi salah seorang petugas keamanan yang bekerja di Gedung Kementerian ESDM yang dekat dengan tempat penebangan pohon itu.
Sumardi juga yang merupakan penduduk Cikini mengatakan keberatan dengan pemotongan pohon yang sering digunakan masyarakat untuk berteduh.
"Ga rela dong, kan ini jadinya bikin panas pejalan kaki, ga ada tempat neduh," kata Sumardi.
Senada dengan Sumardi, pejalan kaki yang sering melewati trotoar Cikini Sigit merasa keberatan karena saat ini pohon yang berfungsi jadi peneduhnya sudah tidak ada lagi.
"Jadi panas banget, jangan ditebang harusnya," kata Sigit.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019