"Ancaman penyakit yang perlu diwaspadai masyarakat yaitu demam berdarah, infeksi saluran pernapasan akut termasuk leptospirosis dan influenza," kata Direktur pencegahan dan pengendalian panyakit tular vektor dan zoonotik, Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Secara medis, perubahan cuaca dari panas dan tiba-tiba hujan akan menyebabkan kelembapan udara. Hal itu, berimbas langsung pada daya tahan tubuh seseorang.
Baca juga: Kemenkes imbau masyarakat lakukan PSN saat peralihan musim
"Otomatis itu pengaruh iklim dan cuaca akan berpengaruh pada kondisi kesehatan," katanya.
Dia mengatakan apalagi intensitas tinggi ancaman penyakit tersebut akan cukup berdampak pada daerah-daerah yang terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta kemarau berkepanjangan.
Namun, kata Siti yang paling dikhawatirkan saat musim pancaroba yaitu ancaman penyakit demam berdarah karena paling tinggi terjadi di Indonesia.
Baca juga: Dinkes Bantul imbau masyarakat waspadai ISPA musim pancaroba
"Permasalahannya demam berdarah itu sering sekali menyebabkan kejadian luar biasa atau peningkatan kasus yang besar," ujar dia.
Selain demam berdarah, Siti juga mengkhawatirkan ancaman lain akibat hujan terus menerus sehingga terjadi banjir dan muncul penyakit yang ditularkan oleh tikus.
Untuk mewaspadai munculnya kasus demam berdarah tersebut di masyarakat, ia mengatakan hal paling utama yang perlu dilakukan adalah upaya pemberantasan sarang nyamuk.
Termasuk pula pada industri-industri rumah tangga yang sering mengumpulkan botol atau gelas bekas kemasan air, ia mengimbau masyarakat untuk memperhatikan kebersihan agar lokasi tersebut tidak menjadi sarang nyamuk.
"ini harus diperhatikan karena tidak jarang wadah seperti itu menjadi tempat penampungan air dan sarang nyamuk," ujar dia.
Baca juga: Lawan penyakit musim pancaroba lewat bahan empat alami ini
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019