Dalam babak grup stage, tim EVOS yang berada di dalam Grup A akan bertanding melawan perwakilan dari tim Thailand AHQ Esports serta perwakilan Korea Selatan Olympus. Apabila EVOS bisa lolos, mereka akan melaju ke babak final yang akan berlangsung pada 24 November.
"Persiapan anak-anak saat ini terbilang baik. Untuk pertandingan pertama melawan AHQ esports club bisa dibilang cukup berat, namun kita tentu tidak akan gentar," ujar pelatih EVOS.AOV Priyagung "RuiChen" Satriono dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.
Baca juga: EVOS dan RRQ Esports wakili Indonesia di MLBB World Championship 2019
Selain pertandingan utama tersebut, akan ada juga turnamen 1v1 AIC 2019, yaitu pertandingan 1v1 antarpemain bintang di setiap tim yang berpartisipasi untuk memperebutkan gelar juara sebagai pemain individu terbaik di dunia. EVOS.AOV pun memilih Hartawan "Wyvorz" Muliadi untuk menghadapi NOVA.Vex dan OP.Sun pada Selasa (5/11).
1v1 memiliki peraturan yang berbeda dari gim AOV pada umumnya. Pertama, pertarungan ini akan dimainkan pada Map 5v5 Horizon Valley dan jalur yang digunakan hanya jalur tengah (midlane). Kedua, pemain tidak diperkenankan masuk ke arah jungle atau membunuh monster jungle. Ketiga, pemain tidak diizinkan untuk kembali ke dalam base setelah permainan melewati menit kelima.
Baca juga: Esport ditargetkan sumbang tiga emas dari SEA Games 2019
Kemudian, pemain yang mendapatkan First Blood, menghancurkan tower pertama, atau memiliki total gold terbanyak selama 10 menit permainan akan dinobatkan sebagai pemenang dan melangkah ke babak berikutnya.
AIC 2019 akan diikuti oleh 12 tim dari 9 negara untuk mendapatkan titel tim terbaik dan memperebutkan total hadiah sebesar Rp7 miliar.
AOV merupakan gim mobile bergenre MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) yang dimainkan oleh 5 pemain (5v5) yang saling berperang untuk menghancurkan markas utama musuh.
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019