Birmingham merupakan pejabat tingkat tertinggi Australia yang melakukan kunjungan ke China dalam satu tahun belakangan.
Hubungan diplomatik Australia-China dalam beberapa tahun ini diwarnai ketegangan di tengah tuduhan bahwa Beijing melakukan serangan siber dan berupaya mencampuri urusan dalam negeri Canberra.
Baca juga: Senator Australia: Perang dagang AS-China kacaukan multilateralisme
Pada Minggu (3/11), Perdana Menteri Australia Scott Morrison dan Perdana Menteri China Li Keqiang bertemu dan keduanya berjanji untuk berusaha meningkatkan hubungan, yang perdagangan kedua negara itu tahun lalu mencatat nilai lebih dari 180 miliar dolar Australia (sekitar Rp1,7 kuadriliun).
Birmingham pada Selada tiba di Shanghai untuk memperkuat pesan tersebut. Ia memimpin delegasi beranggotakan 200 perusahaan Australia untuk berpartisipasi pada China International Import Expo (CIIE).
"Keikutsertaan kuat Australia pada CIIE merupakan pengakuan atas hubungan perdagangan dan investasi yang erat yang dijalankan para pengusaha kami dengan China, didukung dengan Perjanjian Perdagangan Bebas China-Australia," kata Birmingham dalam pernyataan melalui surat elektronik.
Baca juga: Beijing sebut kemajuan hubungan China - Australia "tidak memuaskan"
Birmingham adalah menteri tingkat paling tinggi Australia yang melawat ke China setelah Menteri Luar Negeri Marise Payne berkunjung ke Beijing pada November 2018.
China telah menyampaikan protes secara resmi setelah Payne bulan ini mengatakan bahwa Canberra akan membuat Beijing bertanggung jawab terkait catatan hak asasi manusia.
China telah mendapat kecaman dari kalangan luas karena mendirikan kompleks-kompleks di daerah terpencil Xinjiang, yang disebut China sebagai "pusat pelatihan kejuruan" dengan tujuan untuk membasmi aliran garis keras serta memberi pelatihan berbagai keahlian baru.
Perserikatan Bangsa Bangsa mengatakan sedikitnya satu juta warga etnik Uighur dan warga Muslim lainnya telah mengalami penahanan.
Baca juga: Kapal perang China tinggalkan Sydney setelah kunjungan mendadak
Perekonomian Australia sedang melemah dalam beberapa bulan terakhir ini sehingga meningkatkan ketergantungan Canberra pada China.
China selama ini mendominasi pembelian komoditas bijih besi, batu bara dan pertanian Australia. China membeli lebih dari sepertiga komoditas total Australia dan mengirimkan lebih dari satu juta wisatawan dan mahasiswa ke negara itu.
"Hubungan dengan China dalam keadaan baik. Kenyataan bahwa Menteri Birmingham berada di sini menunjukkan komitmen Australia untuk terus menjaganya seperti itu," kata James Laurenceson, Plt Direktur Institut Hubungan Australia-China pada Universitas Teknologi Sydney.
Sumber: Reuters
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019