Kepala Basarnas Ternate, Muhammad Arafah dihubungi, Selasa, mengatakan, pada 3 November 2019 sekitar 12.30 Wit lalu, sebanyak delapan orang pendaki bergerak turun ke kampung setelah melakukan camp di puncak Gamalama, di tengah perjalanan turun, salah satu pendaki Agung kurniawan (19 tahun) mengalami cedera kaki karena terkilir ,sehingga tidak dapat melanjutkan perjalanan.
Tetapi, dari informasi yang diterima tim Basarnas pada Minggu (3/11) melalui Basri bahwa salah satu rekan mereka mengalami cedera kaki saat turun dari puncak Gunung Gamalama.
Baca juga: Pendaki Gunung Gamalama yang hilang ditemukan selamat
Baca juga: Seorang mahasiswi pendaki Gunung Gamalama hilang
Rekan korban bernama Basri lalu menghubungi Kantor Basarnas Ternate untuk meminta bantuan evakuasi terhadap korban.
Setelah menerima informasi dan melakukan koordinasi, satu tim Basarnas Ternate langsung bergerak menuju LKP untuk melakukan evakuasi.
Sampai di titik lokasi korban tim SAR gabungan langsung melakukan pertolongan pertama kepada korban, karena korban mengalami cedera kaki dan hipotermia, dengan menggunakan peralatan medis dan tandu, tim SAR gabungan kemudian melakukan evakuasi kepada korban ke titik penjemputan di Desa Marikrubu Ternate.
Kondisi medan dan evakuasi dilakukan pada malam hari membuat proses evakuasi agak sedikit terhambat. Pukul 22.35 tim SAR gabungan sampai di Desa Marikrubu.
Selanjutnya korban dievakuasi ke kediaman keluarganya dan tiba pada pukul 22.58 Wit.
Baca juga: Gunung Gamalama erupsi, sembilan pendaki dipastikan selamat
Baca juga: Dua pendaki dilaporkan tersesat pascaletusan Gunung Gamalama
Baca juga: Nasib sembilan pendaki di Gunung Gamalama belum diketahui
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019