Pebulutangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting mengaku sampai dengan saat ini masih belum mampu menghadapi pemain asal Hong Kong Ng Ka Long Angus.
Seperti diketahui, dalam pertandingan babak pertama turnamen Fuzhou China Open 2019 yang berlangsung pada Selasa (5/11), Ginting takluk di tangan Angus dalam dua gim dengan skor 18-21, 9-21.
“Saya sudah tanya sama Shesar Hiren Rhustavito, bagaimana caranya menghadapi dia (Angus). Sekilas ada gambaran, tapi saya tidak bisa menerapkannya dengan baik di pertandingan tadi,” kata Ginting dikutip melalui laman resmi PBSI, Selasa.
Baca juga: Ginting gagal ke babak dua Fuzhou China Open 2019
Berdasarkan catatan BWF, Ginting dan Angus sebelumnya sudah pernah bertemu sembilan kali di lapangan, yaitu sejak turnamen Indonesia Open 2013. Namun dari sembilan pertemuan tersebut, Ginting hanya mampu membukukan tiga kemenangan atas Angus.
Terakhir kali, kedua pebulutangkis itu bertemu di turnamen Badminton Asia Championships yang digelar pada April 2019. Waktu itu, Angus mengalahkan Ginting dalam tiga gim dengan perolehan 21-18, 18-21, 25-23.
“Bertemu dia (Angus) memang selalu seru. Di dua pertandingan terakhir saya juga kalah dari dia. Saya tidak bisa jaga poin. Di saat-saat kritis, ketika poinnya imbang, permainan saya tidak konsisten,” tutur Ginting.
Baca juga: Perjuangan Ginting disudahi Chen Long di semi final French Open
Di sisi lain, dia juga mengakui kekalahannya hari ini disebabkan karena faktor minim persiapan, mengingat ada dua turnamen beruntun yang baru saja diikutinya, yaitu Denmark Open 2019 dan French Open 2019.
“Pengaruh terhadap penampilan hari ini pasti ada, tapi semua pemain juga pasti merasakannya,” ungkap pemain yang menyandang status sebagai unggulan kedelapan itu.
Selain Ginting, masih ada tiga wakil tunggal putra Indonesia yang akan tampil di babak pertama Fuzhou China Open 2019 pada Rabu (6/11), yakni Jonatan Christie, Shesar Hiren Rhustavito dan Tommy Sugiarto.
Baca juga: Anthony Ginting dihentikan Leverdez pada babak pertama Denmark Open
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019