Kampus tanam pohon revitalisasi Sungai Citarum

6 November 2019 16:17 WIB
Kampus tanam pohon revitalisasi Sungai Citarum
Foto udara limbah pabrik yang dibuang di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Rancamanyar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (3/2/2019). ANTARA /Raisan Al Farisi/agr.
Universitas Mercu Buana mendukung revitalisasi Sungai Citarum dengan melakukan penanaman pohon untuk penghijauan di daerah aliran sungai (DAS) terpanjang di Jawa Barat itu.

"Pada Masyarakat di Dusun Sukamulya, Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Karawang Timur, telah memberikan bibit pohon Mahoni kepada Komandan Sektor 18 Citarum Harum, Kolonel Infanteri Utoh," kata Kepala Pusat Pengabdian pada Masyarakat Universitas Mercu Buana Inge Hutagalung dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan kelestarian Citarum merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat yang bermukim di Jawa Barat. Pada 2018 terbit Perpres Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum.

Baca juga: Daur ulang sampah DAS Citarum tekan 5.000 ton CO2 emisi GRK

Baca juga: Bekasi-Kementerian LHK kerja sama pengelolaan sampah Sungai Citarum


Inge mengatakan sejak dicanangkan program Citarum Harum banyak direspon kampus untuk ikut melakukan revitalisasi Sungai Citarum, salah satunya dengan penghijauan.

"Penanaman pohon tidak saja berfungsi untuk penghijauan tapi juga untuk menyerap air, menahan erosi dan bermanfaat untuk mencegah banjir. Erosi yang terjadi bisa membawa sedimentasi lumpur yang akan menyebabkan pendangkalan sungai yang ada di anak-anak Sungai Citarum," katanya.

Universitas Mercu Buana sejak tahun 2018, kata dia, aktif membantu pemerintah dalam pelaksanaan program Citarum Harum dengan melakukan berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang terkait pengolahan limbah sampah, organik maupun nonorganik.

"Diharapkan melalui kegiatan-kegiatan termaksud akan tumbuh budaya bersih dan kesadaran masyarakat dalam upaya menjaga ekosistem dan kebersihan lingkungan Sungai Citarum," katanya.

Kolonel Infanteri Utoh mengatakan DAS Citarum di lingkungan Desa Anggadita masih membutuhkan sekitar tiga ribu bibit pohon untuk ditanam yang dapat menahan erosi.

Utoh mengatakan edukasi untuk menumbuhkan budaya bersih harus dimulai sejak dini. Pemahaman yang menyeluruh akan pentingnya kebersihan lingkungan akan sangat membantu pelestarian sungai Citarum.

Baca juga: Pemangku kepentingan belum kompak tangani Citarum menurut Ridwan Kamil

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019