Presiden Joko Widodo meminta BUMN agar memberikan kesempatan kepada swasta termasuk pengusaha lokal untuk terlibat menggarap proyek infrastruktur di daerah-daerah.Saya harap lima tahun ke depan peran swasta bisa diberikan ruang sebesar-besarnya
“BUMN jangan ambil semuanya, berikan ruang bagi swasta termasuk pengusaha lokal untuk terlibat dalam pengembangan infrastruktur ini,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah acara Peresmian Pembukaan Konstruksi Indonesia 2019 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu.
Presiden mengatakan kerap kali mendapatkan laporan dari kontraktor lokal di provinsi-provinsi yang tidak mendapatkan peluang menggarap proyek infrastruktur di daerahnya.
Oleh karena itu, ia meminta agar peran swasta diperbesar untuk dapat terlibat dalam proyek infrastruktur.
“Ini selalu banyak sekali kontraktor lokal, provinsi, berkeluh kesah kepada saya ‘Pak kok semuanya diambil BUMN’. Saya sudah perintahkan, enggak sekali dua kali. Saya harap lima tahun ke depan peran swasta bisa diberikan ruang sebesar-besarnya,” katanya.
Presiden mengatakan saat ini terkait kesiapan pendanaan untuk proyek infrastruktur lanjutan tidak dimungkinkan untuk seluruhnya dibiayai oleh APBN. Oleh karena itu, perlu dikembangkan “creative financing” berupa KPBU, PPP, PINA, dan lainnya.
Sementara untuk daerah dengan nilai imbal balik investasi atau Internal Rate of Return (IRR) rendah, Presiden menegaskan, Pemerintah yang akan terjun langsung menangani pembangunannya.
“Karena biasanya swasta tak mau sentuh. Saya selalu sampaikan, tolong tawarkan berikan prioritas pada swasta. Kalau swasta tak mau baru silakan BUMN kerjakan terutama yang IRR rendah karena ada suntikan PMN. Kalau BUMN tak mau, baru diberikan pemerintah,” katanya.
Baca juga: Pemerintah buka penawaran investasi Bandara Singkawang skema KPBU
Baca juga: KPPIP prediksi 103 proyek infrastruktur rampung hingga akhir 2019
Baca juga: AAJI lirik investasi proyek infrastruktur pemerintah
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019