Mereka lulus seleksi yang digelar perusahaan TIK asal China, Huawei, di Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Telkom University, Universitas Padjadjaran, Universitas Gadjah Mada, Institut Tekonologi Sepuluh November, dan Universitas Multimedia Nusantara.
"Mereka ini mendapatkan kesempatan belajar di Tiongkok melalui program 'Seeds for the Future' yang digagas oleh Huawei," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI di Beijing, Yaya Sutarya, Rabu.
Baca juga: Mahasiswa Indonesia di China kunjungi pabrik BMW
Seorang peserta, Wilson Rustiandy, berharap kegiatan yang diikutinya itu dapat meningkatkan pengetahuannya tentang teknologi 5G Huawei sehingga bisa diimplementasikan di Indonesia.
"Kami mengikuti program ini selama 15 hari. Di Beijing enam hari untuk belajar Bahasa Mandarin dan Budaya China, sedangkan sembilan hari di Shenzhen belajar tentang TIK," ujarnya.
Wakil Duta Besar RI untuk China Listyowati menyambut positif kegiatan tahunan yang digelar perusahaan TIK yang bermarkas di Shenzhen, Provinsi Guangdong, itu.
Baca juga: Guru kesenian Indonesia pukau dosen-mahasiswa China
"Mereka dapat dapat belajar dari perkembangan teknologi di Tiongkok yang berhasil memanfaatkan teknologi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan melahirkan berbagai unicorn digital," ujarnya.
Menurut dia, pemerintah Indonesia terus mendorong program-program kerja sama peningkatan kapasitas sebagai program prioritas dalam menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang unggul, khususnya di bidang TIK dan ekonomi digital.
Baca juga: Mahasiswa baru asal Indonesia jalani orientasi di Beijing
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019