Kapolsek Kebon Jeruk, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Erick Sitepu menegaskan cairan yang melukai dua siswi SMP bukanlah air keras setelah sampel cairan tersebut ke pusat laboratorium dan forensik (Puslabfor) Polri.
"Klarifikasi ya bukan air keras tapi cairan kimia. Sampel barang buktinya sudah dibawa ke labfor untuk dianalisa," kata Erick saat dikonfirmasi, Rabu (6/11/2019).
Baca juga: Dua siswi SMP korban penyiraman air keras orang tak dikenal
Baca juga: Angka kekerasan perempuan-anak di Jakarta turun 50 persen
Baca juga: Polisi tangkap 11 pelajar yang aniaya remaja hingga tewas
Selain menganalisa cairan yang membuat dua siswi SMP mengalami luka bakar, Erick mengatakan saat ini pihaknya masih memburu keberadaan pelaku.
Sejumlah saksi termasuk kedua korban juga sudah dimintai keterangan."Semoga cepat tertangkap pelakunya," kata Erick.
Sebelumnya, dua siswi SMP menjadi korban penyiraman penyiraman air keras orang tak dikenal di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, saat pulanh sekolah pada Selasa (6/11).
Penyiraman cairan kimia tersebut mengakibatkan korban Aurel luka bakar di bagian bahu, tangan dan badan. Sedangkan korban lainnya Prameswari lika ringan di tangan. Aurel tengah dirawat di sebuah rumah sakit di Kebon Jeruk, Jakarta.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019