Kunjungan yang dilakukan Mendikbud itu dilakukan seusai dia melakukan peninjauan ke bekas reruntuhan bangunan sekolah yang tak jauh dari rumah korban, Kamis.
Baca juga: Mendikbud tinjau sekolah ambruk di Pasuruan
"Tadi Pak Menteri bilang yang kuat, semoga tidak ada lagi kejadian seperti anak saya. Harus kuat dan tawakal," kata orang tua korban Irza yakni Zubair usai dikunjungi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Makarim.
Ia juga berharap kepada Mendikbud supaya kalau ada pembangunan tidak ada lagi pengecilan anggaran atau dikorupsi.
"Jangan sampai kalau pembangunan itu ada pengecilan, atau dikorupsi," ujarnya.
Baca juga: Bangunan sekolah ambruk di Pasuruan direnovasi 2012
Nadiem sendiri, usai menjenguk keluarga korban enggan memberikan tanggapan meskipun dicegat oleh awak media yang menunggunya di luar rumah duka.
Nadiem saat mengunjungi sekolah ambruk menjelaskan pihaknya sudah mengirim tim dari inspektorat jenderal untuk melakukan investigasi atas apa yang terjadi.
"Sehingga bisa merencanakan bagaimana bisa bersama sama menghindari kejadian tersebut," katanya.
Baca juga: Pemkot Pasuruan siapkan skema pemindahan KBM sekolah ambruk
Sebelumnya, sebanyak dua orang meninggal dunia terdiri dari satu siswa dan guru serta belasan siswa lainnya mengalami luka-luka akibat ambruknya atap di SDN Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Selasa (5/11) pukul 08.30 WIB.
Gedung sekolah yang ambruk berada di bagian depan terdiri dari empat kelas, yakni kelas 2 A dan B, serta kelas 5 A dan B.
Baca juga: Kepala SD/SMP se-kota Pasuruan berikan santunan korban sekolah ambruk
Baca juga: Polisi: Pemeriksaan saksi atap sekolah ambruk tunggu hasil labfor
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019